Kamis 21 Feb 2019 01:19 WIB

Ngaji Budaya, Sastra, dan Seni Ala Seneng Takon

Seneng Takon digagas di Yogyakarta oleh Ustaz Ikhsanuddin.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Pengajian Seneng Takon akan diselenggarakan dalam rangka untuk menyejukkan suasana dan dalog yang harmonis di tengah kondisi politik  yang sedang memanas sekarang ini, di Musala Baitul Jannah, Jalan Sewon  Indah Geneng, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Selasa (19/2).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Pengajian Seneng Takon akan diselenggarakan dalam rangka untuk menyejukkan suasana dan dalog yang harmonis di tengah kondisi politik yang sedang memanas sekarang ini, di Musala Baitul Jannah, Jalan Sewon Indah Geneng, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Selasa (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Masyarakat DI Yogyakarta memang memiliki cara tersendiri mengupas nilai-nilai kehidupan. Seneng Takon menjadi salah satunya, yang menggagas kajian untuk menguak budaya, sastra dan seni dalam perspektif Islam.

Saat kondisi politik di Indonesia sedang memanas, masyarakat memang membutuhkan kesejukan suasana dan dialog harmonis. Hal ini yang mendorong terselenggaranya pengajian bertajuk Seneng Takon.

Seperti namanya, Senang Takon yang merupakan bahasa Jawa dan bisa diartikan suka bertanya, kegiatan memang memiliki konsep tanya jawab. Seneng Takon digagas Ustaz Ikhsanuddin.

Ikhsanuddin merupakan Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Alqruan (IIQ) An Nur dan salah satu tokoh PP AL Munawwir Krapyak. Gagasan itu disambut sangat baik Takmir Musala Baitul Jannah Bantul.

 

Kemudian, gagasan Senang Takon itu dimobilisasi Java & Co yang dipimpin Andi Susetyo. Sebagai mitra, Dalang Wayang Dakwah Walisongo Reborn, Miko Cakcoy Pathoknegara, didaulat menjadi moderator.

Kali ini, kegiatan Seneng Takon menghadirkan penulis Habiburrahman El Shirazy, Miko Cakcoy Pathoknegara, dan keyboardist band Shaggydog Lilik Sugiyarto. Turut tampil kelompok musik Al Mizan dari UIN Sunan Kalijaga.

Pada kesempatan itu, Budaya, Sastra dan Seni dalam Perspektif Islam diangkat menjadi tema utama. Bagi Ikhsanuddin, selaku penggagas, tema sengaja diusung untuk menambah wawasan masyarakat tentang hal-hal yang terjadi di sekitar.

Terlebih, budaya, merupakan hal yang hampir pasti ditemui, dan perilaku manusia itu sendiri dapat dikatakan sebagai kebudayaan. Melalui tema itu, mereka coba melihat budaya dengan berbagai sudut pandang, membuat manusianya makin dewasa.

"Tema ini diangkat agar masyarakat tidak kagetan dan gumunan (heranan) ketika ada kebudayaan yang tidak sesuai budaya lokal, kedewasaa menyikapi budaya yang berbeda saat ini sedang sangat kita butuhkan," kata Ikhsanuddin, Selasa (19/2).

Seperti namanya, Senang Takon memang dikemas berbeda dari pengajian umumnya yang kadang kurang menarik karena berlangsung satu arah. Tidak ada interaksi kerap membuat jamaah justru bosan dan tidak jarang mengantuk.

Oleh sebab itu, metode baru dirasa memang diperlukan agar jamaah semakin aktif. Dipandu moderator, jamaah Senang Takon memang dipersilakan mengajukan berbagai pertanyaan seputar tema yang diusung.

Ke depan, pimpinan rumah kreatif Java & Co, Andi Susetyo, mengaku akan terus menghadirkan tema-tema lain yang menarik. Tentunya, dengan narasumber yang tentu saja harus berkompeten dalam bidangnya.

Ia telah merencanakan, Seneng Takon akan diselenggarakan rutin setiap Selasa Kliwon (tanggalan Jawa) atau malam Rabu Legi ba'da Isya. Tempatnya akan terus berpindah agar semakin banyak masyarakat yang dapat mengikutinya.

"Acara akan dipublikasikan dua pekan sebelumnya, terbuka untuk umum, siapa saja boleh datang dan insya Allah kami sediakan konsumsinya," ujar Andi.

Pada gelaran Seneng Takon sendiri memang disediakan camilan-camilan seperti gorengan dan kacang. Ada pula minuman-minuman hangat seperti kopi dan teh yang bisa dinikmati secara cuma-cuma.

Selain dialog yang menyegarkan dan menyejukkan, Ketua Panitia, Ari Prabowo menambahkan, Senang Takon turut mengundang masyarakat mengisi stan-stan bazaar. Harapannya, tidak cuma siraman rohani, Senang Takon bisa jadi ruang berbagi.

"Siapa saja boleh buka stan untuk bazaar, tapi harus konfirmasi dulu ke panitia agar tertata," kata Ari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement