Selasa 05 Feb 2019 05:05 WIB

Unta Betina Nabi Saleh

Suara menggelegar itu telah membinasakan semua yang ada di daratan kaum Tsamud.

Gurun pasir.
Foto:

Sebagian sahabat menyiapkan bejana di atas api. Rasulullah kemudian me merintahkan agar bejananya ditumpahkan dan adonannya diberikan kepada unta. Kemudian Sang Nabi meneruskan perjalanan sampai di sebuah sumur.

Rasulullah menunjukkan jalan di mana unta Nabi Saleh datang menuju sumur dan jalan meninggalkan sumur. Nabi juga memberi tahu mereka bahwa unta berbagi air dengan kaum Saleh pada hari saat ia mendatangi sumur dan minum darinya. Pada hari berikutnya ia tidak minum apa pun.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surah asy-Syu'ara ayat 155: Ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air pada hari tertentu. Dalam surah al-Qamar ayat 28, Allah berfirman: Beritakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka dan unta betina. Setiap giliran minum dihadiri oleh yang berhak.

Dilansir dari Tafsir Ibnu Katsir Volume 3, sebelumnya, unta ini lahir dari permintaan kaum Tsamud sebagai bukti kebenaran perkataan Nabi Saleh. Seekor unta betina yang sedang hamil lahir dari sebongkah batu besar dan keras.

Batu bernama al-Kaatibah ini terletak di sisi Hijr. Setelah Nabi Shalih berjanji dan Allah mengabulkan permintaan tertentu, mereka akan beriman dan mengikutinya.

Setelah mereka memberikan sumpah dan janjinya, Nabi Saleh shalat dan berdoa. Batu itu bergetar, retak, dan keluarlah seekor unta betina yang sedang hamil. Janin unta pun bergerak di antara kedua sisinya, sesuai permintaan kaum Tsamud. Lalu pemimpin mereka Junda bin Amr dan orang yang bersamanya pun beriman.

Di antara keistimewaan unta Nabi Saleh adalah susunya tak pernah habis. Maka, air yang diminum oleh unta pada hari gilirannya tergantikan oleh susunya yang melimpah. Dengan mudah mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi harian.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement