Rabu 23 Jan 2019 17:26 WIB

PPPA Daarul Qur’an Bantu Korban Banjir Sulawesi Selatan

Daqu telah mengirim tim Siaga Bencana (Sigab) kepada warga terdampak bencana.

Tim Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daqu siap membantu korban terdampak bencana banjir di Gowa, Sulawesi Selatan.
Foto: Dok PPPA
Tim Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daqu siap membantu korban terdampak bencana banjir di Gowa, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di Sulawesi Selatan terendam banjir dan mengalami tanah longsor, Selasa (22/1). Kota Makassar dan Kabupaten Gowa menjadi wilayah terdampak paling parah.

Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an (Daqu) Tarmizi As Shidiq mengatakan, lembaganya telah mengirim tim Siaga Bencana (Sigab) untuk memberikan layanan medis, bantuan logistik dan trauma healing kepada warga terdampak bencana melalui koordinasi kantor Cabang PPPA Daarul Qur'an yang berada di Makassar.

“Tim dibagi menjadi empat. Pertama, ke Kabupaten Gowa yang terisolir. Kedua,  tim medis dengan menurunkan mobil Qur'an untuk transportasi korban banjir ke rumah sakit di Daerah Rapocidu,” ujar Tarmizi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/1).

photo
Masyarakat korban terdampak banjir di Sulawesi Selatan memerlukan bantuan.

Adapun tim ketiga, kata Tarmizi,  diterjunkan untuk datang ke lokasi-lokasi yang belum tersentuh bantuan, melakukan assesment kemudian mencatat kebutuhan paling mendesak warga. Dan tim keempat menyalurkan bantuan di masing-masing lokasi.

 

“Kebutuhan paling mendesak  adalah hygine kit, pakaian, makanan siap saji, peralatan dan perlengkapan bayi,” ucap Tarmizi.

Ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membantu saudara-saudara sebangsa yang terkena bencana banjir dan longsor di Sulawesi Selatan. “Bagi yang ingin berdonasi, bisa langsung kirimkan donasinya melalui Rekening Kemanusiaan atau sedekahonline.com,” ujar Tarmizi.

Akses bantuan donasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang ingin membantu. "Data BNPB menyebutkan ada potensi sebanyak 2.500 bencana mengancam Indonesia sepanjang 2019. Kami harapkan kondisi-kondisi seperti ini tidak banyak jatuh korban. Dengan doa dan sedekah tentunya, insya Allah bisa menolak bencana,” tutur Tarmizi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement