Meski berada di negeri yang mengagung-agungkan sekularisme, Museum Louvre di Paris, Prancis, juga memiliki ribuan koleksi karya seni Islam. Sejak 18 September lalu, museum ini memiliki tempat khusus untuk memamerkan benda-benda seni yang berasal dari kebudayaan Islam.
Berada di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, sayap baru di Museum Louvre itu menyimpan sekitar 3.000 benda seni Islam dari abad ke-7 hingga 19. Benda-benda tersebut dikumpulkan dari berbagai tempat yang dulu menjadi pusat kejayaan Islam, seperti India, Iran, Mesir, Andalusia, dan juga Suriah.
Misalnya, karpet India yang dibuat pada masa Dinasti Mughal di abad ke-16, miniatur lukisan dari Iran yang menggambarkan kisah Seribu Satu Malam, bejana-bejana perak dan emas dari Mesir dan Suriah yang berasal dari tahun 1330-1340 M.
Sayap baru yang pembangunannya menelan biaya 100 juta euro ini didanai oleh Pemerintah Prancis dan beberapa negara Islam, seperti Arab Saudi, Maroko, Kuwait, Oman, dan Azerbaijan.
Pangeran Arab Saudi Waleed bin Talal melalui Alwaleed Foundation mendonasikan 20 juta dolar AS untuk proyek ini. Diharapkan, karya-karya seni Islam tersebut bisa menumbuhkan rasa saling memahami dan toleransi dari para pengunjung.