REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Baznas Pusat, Zainulbahar Noor mengaku bangga dengan sistem yang diterapkan dalam pengelolaan zakat di Jawa Tengah. Bahkan menurutnya Jawa Tengah patut dijadikan role model pengumpulan dan pengelolaan zakat.
Menurutnya, perkembangan pengelolaan zakat di Jawa Tengah sangat luar biasa. “Ini sejalan dengan upaya Baznas saat ini, yang juga terus mendorong agar Presiden mengeluarkan peraturan pembayaran zakat bagi seluruh ASN,” tambahnya.
Baca: Jawa Tengah akan Optimalkan Potensi Zakat ASN
Sebelumnya, Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Daroji menyampaikan zakat yang dikelola Baznas Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 mencapai Rp 31,7 miliar yang diperuntukkan dari penguatan pendidikan, pengentasan kemiskinan sampai penanggulangan kebencanaan.
Untuk tahun 2019 Baznas akan mendukung program pemerintah Jawa Tengah yang fokus pembangunan SDM. Yakni dengan mendirikan SMK Industri dan Perdagangan guna mencetak calon pengusaha.
Harapannya mampu menjadi salah satu pintu membangkitkan perekonomian di Jawa Tengah. Selain mendirikan sekolah kejuruan, Baznas Provinsi Jawa Tengah juga akan melahirkan bank dengan skema peminjaman tanpa bunga bagi usaha kecil dan menengah, Baznas Microfinance.
“Dengan begitu, sekolah kejuruan kewirausahaan dengan bantuan permodalan bisa berjalan beriringan. Bagi pengusaha kecil yang pengin pinjaman bisa pinjam di Baznas microfinance tanpa bunga, untuk mengembangkan usahanya,” tambah Ahmad Daroji.