Sabtu 22 Dec 2018 05:35 WIB

Rasulullah pun Menyambut Hujan

Hujan merupakan bagian dari rahmat Allah yang turun ke bumi.

Hujan deras/ilustrasi
Foto:

Penegasan bahwa Allah menurunkan hujan secara bertahap dan dengan kadar tertentu meng isyaratkan bahwa turunnya hujan bukanlah secara otomatis tanpa pengaturan Allah SWT.

Melainkan, Dia yang mengatur turunnya dan dengan kadar yang ditetapkan- Nya. Ini melalui hukum alam yang juga menjadi ketetapan-Nya dan atas dasar doa dan shalat Istisqa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Lebih jauh, Quraish menjelaskan, ayat 10 di atas menunjuk kan keesaan dan kuasa-Nya mencipta dan mengatur alam raya. Sedangkan, ayat 11 menguraikan kuasa-Nya mencipta kembali dan membangkitkan manusia sesudah kematiannya. Ini dengan mengurai tentang hujan yang bermula dari laut dan sungai, lalu menguap ke udara dan kembali lagi ke bumi.

Dengan air yang turun itu, Allah menghidupkan tanah yang tadinya tandus. Quraish pun me nyimpulkan kedua ayat tersebut mengisyaratkan dua prinsip po kok keimanan, keesaan Allah dan keniscayaan kiamat. Dua rukun ini disebut kerap mewakili rukun iman lainnya.

Allah SWT memaparkan buk ti-bukti kekuasaan-Nya pada hu jan dalam ayat lainnya. "Dan Ka mi turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tum buhkan dengan air itu pohonpohon dan biji-biji tanaman yang dituai, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun un tuk menjadi rezeki bagi hambahamba, dan Kami menghidupkan dengannya tanah yang mati. Seperti itulah kebangkitan." (QS Qaaf: 9).

Kali ini, yang diuraikan ada lah beberapa dampak yang diperoleh dari penciptaan langit dan bumi, yakni air hujan yang ber sum ber dari laut dan sungai yang terhampar di bumi. Air itu pun me nguap ke angkasa akibat pa nas matahari.

Dari sini, Allah SWT menyebutkan karunia-Nya kepada makh luk-makhluk-Nya dengan menurunkan air sebagai sumber kehidupan di pentas bumi ini. Ane ka tumbuhan, bunga-bunga an, buah-buahan, dan pohon yang dicontohkan yakni kurma nan tinggi. Dia menjulang ke atas bersama mayang yang bersusunsusun karena banyaknya zat buah yang ada di dalamnya. Semua itu untuk menjadi rezeki bagi ham ba-hamba Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement