Kamis 13 Dec 2018 06:06 WIB

Belajar dari Ratu Bilqis

Salah satunya sikap tawadhu atau rendah hati.

Gurun pasir.
Foto:

Sementara rombongan Ratu Saba dalam perjalanan, Sulaiman berkata kepada para pasukannya, "Wahai para pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasana Balqis kepadaku sebelum mereka datang sebagai orang-orang yang berserah diri," tanya Sulaiman.

Ifrit, jin yang cerdik pun menawarkan diri. Ia sanggup membawa singgasana tersebut sebelum Sulaiman bangkit dari tempat duduknya. Tetapi, itu masih kalah cepat dengan tawaran seorang hamba Allah ahli ilmu yang memilki kemampuan luar biasa. Ia mampu menghadirkan singgasana Balqis dalam kedipan mata.

Tibalah Ratu Balqis di negeri Sulaiman. Ia dan rombongannya benar-benar terkesima dengan kemegahan istana Sulaiman yang begitu menyilaukan mata. Bangunan tersebut hampir-hampir seluruhnya terbuat dari emas. Sebelum masuk ke istana, sang ratu pun melihat sebuah singgasana megah yang sangat mirip dengan miliknya. Sulaiman pun bertanya, "Serupa inikah singgasanamu?" Tak percaya singgasananya berpindah sekejap, Balqis tercengang. "Seakan-akan singgasana ini milikku," ujarnya.

Melihat kemegahan dan keajaiban singgasana tersebut, Balqis pun mengatakan bahwa ia telah mengetahui bahwa Sulaiman merupakan seorang nabi. Betapa terkejut Ratu Balqis, istana Sulaiman dipenuhi air dengan ikan-ikan berenang bebas di dalamnya. Ia pun kebingungan, kemudian mengangkat baju kemegahannya. Ia singkap roknya yang indah dan mahal hingga betisnya tersingkap. Ia tak ingin baju megahnya basah karena harus melalui kolam di dalam istana Sulaiman. Melihat tingkah Balqis, Sulaiman pun berkata, "Sesungguhnya ini hanyalah istana yang terbuat dari kaca," ujarnya.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement