Senin 10 Dec 2018 22:12 WIB

Sikap Meninggalkan Keburukan

Umat Islam sudah sepatutnya meneladani sikap Nabi Muhammad SAW.

Hijrah
Foto:

Seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim AS selalu berusaha keras untuk mencurahkan kemampuannya dalam mengajak kaumnya untuk meninggalkan berhala.

Saat itu, Nabi Ibrahim menyerukan kaumnya untuk berhijrah menyembah Allah yang Maha Esa. Alquran telah membahas hal ini dalam surah an-Nahl (QS [16]:120 -122), Maryam (QS [19]:41-48), at-Taubah (QS [19]: 114), Ibrahim, (QS [14]:35-41), dan Surat al-Anbiya (QS [21]:51-70).

Selain itu, Umar bin Khattab RA juga pernah mendengar langsung perkataan dari Rasulullah tentang hijrah. Berikut hadisnya, "Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya." (HR Bukhari dan Muslim)

Menurut Al-Zubair bin Bakkar, hadis tersebut diriwayatkan saat Rasulullah dan sahabatnya baru tiba di Kota Madinah. Saat itu, ada seorang sahabat yang ikut hijrah tapi dengan tujuan hanya ingin melamar seorang wanita yang juga ikut hijrah. Karena itu, orang yang hijrah harus mempunyai tujuan yang jelas dan disadari oleh motivasi dan keikhlasan hati, sehingga bisa menjadi orang-orang yang beriman.

Allah SWT berfirman dalam Alquran,"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS al-Baqarah [2]:218)

Dalam kisah hijrahnya Nabi Luth AS juga ada satu pelajaran penting yang perlu diketahui, yaitu saat ia diutus untuk menetap di suatu negeri yang dikenal dengan kaum homonya, yaitu negeri Sodom. Saat itu Nabi Luth AS hijrah bukan untuk mendapatkan wilayah kekuasaann, penghasilan atau pun berbisnis ke daerah tersebut. Tapi, ia berhijrah untuk menuju Allah SWT dengan cara terus mendekatkan diri kepada-Nya.

Di samping itu, karena melihat kaumnya yang terus melakukan tindakan homoseksual, Nabi Luth pun mengajak mereka untuk hijrah meninggalkan keburukan yang dilakukan kaumnya tersebut. Kaum seperti ini juga tengah marak di sekitar kita, sehingga umat Islam patut selalu mengingatkan mereka.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement