Sabtu 08 Dec 2018 11:30 WIB

Fikir Air dan Siaga Banjir

Sejumlah kota di Indonesia rawan banjir

Hujan lebat mengakibatkan genangan air/ilustrasi
Foto:

Fikih air mengajak siapa pun memaknai pesan Alquran berikut, "Pernahkah kamu mem perhatikan air yang kamu minum? Ka mu kah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami men jadikannya asin, mengapa kamu tidak ber syukur?" (QS al-Waqi'ah [56]: 68-70).

GMA menyadarkan semua pihak tentang pentingnya 'menjaga dan menyimpan' air de ngan bersikap hemat dalam memanfaat kannya. Jadi, fikih air dan GMA berfungsi ganda, yakni siaga banjir sekaligus menyim pan cadangan air untuk musim kemarau.

Karena itu, pemerintah perlu memelopori dan menyosialisasikan GMA agar ancaman banjir pada musim hujan dapat dieliminasi sekaligus krisis air bersih dan kekeringan pada musim kemarau tidak berimplikasi terhadap krisis pangan, matinya aneka hewan dan tumbuh-tumbuhan, puso nya lahan pertanian dan hortikultura, konflik sosial akibat rebutan sumber air, naiknya harga air minum dan air bersih.

Jadi, pesan moral dari fikih air adalah air merupakan rahmat, amanah, dan sumber utama kehidupan, sedangkan mensyukuri dan menabung air adalah pilihan bijak untuk mengantisipasi dan siaga banjir.

Muhbib Abdul Wahab

Dosen Pascasarjana FITK UIN Syarif Hidayatullah dan UMJ

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement