Jumat 09 Nov 2018 10:53 WIB

Empat Tantangan Pelajar Muslim di Sekolah Negeri AS

Para pelajar harus menghadapi berbagai kendala dan dilema sebagai Muslim.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nashih Nashrullah
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia
Foto: Chris Morisse Vizza/WBAA
Pusat Islam Lafayette di Louisiana, Amerika Serikat.

Beberapa siswa sekolah dasar tampak tertekan mengenai menu makan siang yang disediakan sekolah. Jika orang tua tidak mempersiapkan dan mengirim makan siang, siswa tersebut dihadapkan pada pertanyaan mengenai apa yang halal dan apa yang tidak. Sebab, banyak produk babi yang tersembunyi di bahan-bahannya.

Pekerja kantin mungkin memahami produk daging dengan jelas, tetapi mungkin tidak menyadari bahwa kue yang digoreng dalam lemak babi atau marshmallow yang terbuat dari bahan dasar gelatin hewan tersebut, tidak dapat dikonsumsi siswa Muslim.

Untungnya, sekarang banyak distrik sekolahyang lebih besar memberikan deskripsi menu secara terperinci.

Sehingga orang tua dan siswa dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut mengenai apa yang tersedia dan disajikan saat makan siang. Hal ini memberikan manfaat pula bagi para siswa secara umum yang memiliki alergi dan pembatasan diet demi kesehatan.

San Antonio, distrik sekolah di Texas, AS, misalnya, memiliki menu makanan berkode dengan informasi spesifik tentang bahan-bahan yang digunakan. 

Sistem GVP sekolah tersebut mudah di mengerti. G berarti dibuat dengan biji-bijian (grains) yang sehat, V artinya vegetarian atau tanpa daging, tetapi mungkin masih mengandung susu atau telur, dan P memiliki arti makanan yang mengandung daging babi (pork).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement