Selasa 06 Nov 2018 07:00 WIB

Lihat Rasulullah Shalat, Thufail Pun Berikrar Syahadat

Kisah berikut ini menggambarkan luhurnya akhlak Rasulullah SAW.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto:

Ketaatan Thufail bin Amr ad-Dausy terhadap Islam masih menguat meskipun Rasulullah sudah wafat. Hal ini dibuktikan dengan kontribusinya dalam memerangi kaum murtad. Di bawah pimpinan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, Thufail dan pasukannya bergabung dengan kekuatan Muslim untuk menumpaskan sang nabi palsu, Musailamah al-Kadzdzab.

Takdir Allah atas diri Thufail bin Amr ad- Dausy. Sebelum sampai di Yamamah, lokasi pusat kekuasaan Musailamah, Thufail mengalami mimpi saat tidur malam. Dia merasa, mimpinya ini penuh tanda-tanda yang dapat ditafsirkan.

Dalam mimpinya, Thufail melihat kepalanya dicukur. Seekor burung keluar melalui mulutnya. Kemudian, seorang perempuan datang dan memasukkan Thufail ke dalam perutnya. Amr bin Thufail, anaknya, meminta agar dapat ikut masuk ke dalam perut perempuan itu. Namun, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena ada dinding pembatas yang muncul.

Tafsir mimpi ini adalah bahwa tidak lama lagi Thufail bin Amr akan menemui ajalnya dalam peperangan. Burung ibaratnya nyawa yang keluar dari tubuh Thufail. Perempuan yang memasukkan Thufail ke dalam perutnya adalah tanah yang akan mengandung jasad Thufail sebagai syahid. Adapun anaknya, Amr, berharap juga dapat mati syahid, tetapi harapan ini tidak terwujud di peperangan yang sama.

Pada faktanya, Thufail bin Amr gugur sebagai pahlawan Muslim dalam perang melawan pasukan Musailamah sang nabi palsu. Adapun putranya, Amr, mengalami luka-luka yang cukup parah, yakni tangannya putus karena ditebas pedang. Jasad Thufail bin Amr dimakamkan di lokasi pertempuran.

Sejarah mencatat, anaknya Thu fail bin Amr juga ikut menjadi syuhada di ajang yang terjadi kemudian, Perang Yarmuk. Allah telah memberikan rahmat-Nya kepa da bapak dan anak itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement