Rabu 24 Oct 2018 06:00 WIB

Kisah Ashhabul Ukhdud

Kisah ini menceritakan tentang keteguhan dan konsistensi orang dalam beriman.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Kisah anak muda ini sampai ke telinga pembantu raja. Ada salah satu di antara mereka hidup dengan mata tak bisa melihat. Orang sepuh ini mendatangi pe muda tadi dan meminta disembuhkan. Lagi-lagi anak muda tersebut mengatakan, kesembuhan hanya datang dari Allah.

Pembantu raja tersebut akhirnya mengimani tauhid. Lalu sang pemuda memohonkan kesembuhan kepada Allah, sehingga orang tua tadi dibebaskan dari kebutaan yang selama ini membuatnya tak bisa melihat.

Dalam keadaan bisa melihat, orang tua itu bertemu dengan raja. Sang pengua sa terkejut, bagaimana bisa orang buta tiba-tiba kini bisa melihat. "Ini kuasa Tuhan Sang raja bertanya, Saya?. Orang tua itu mengatakan, Bukan, dia adalah Tuhanku juga.

Mengetahui pembantunya ternyata berani menyembah yang lain, sang raja marah. Dia menyiksanya untuk mengungkap siapa orang yang mengubah keyakinan. Hal itu dianggap sebagai ancaman kerajaan karena orang-orang akan menyembah selain raja.

Terungkaplah bahwa si pemuda adalah penyebab perubahan iman penasihat raja. Sang penguasa memanggil orang itu. Sempat terbesit rasa takut karena menganggap anak pilihannya itu menguasai ilmu sihir tingkat tinggi.

Ternyata tak sesuai dugaan. Anak itu justru menolak segala macam bentuk sihir yang pernah diajarkan kepadanya karena bertentangan dengan keimanan yang dianutnya.

Penguasa mencari tahu bagaimana bisa anak yang dipilih dan dididik ini membelot dari keyakinan umum menyembah raja, bahkan tidak menguasai ilmu sihir yang diajarkan. Ternyata dia dipengaruhi oleh seorang rahib.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement