Senin 12 Mar 2018 15:09 WIB

Dai Parmusi Curhat Problematik Dakwah ke Ulama Besar Saudi

Tantangan dan problematik dakwah di Indonesia saat ini sangat berat.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia, Usamah Hisyam.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia, Usamah Hisyam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rombongan Dai Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi), yang tengah menunaikan ibadah umrah, bersilaturahim dengan ulama besar Arab Saudi, Syekh Khalid al-Hamudi, di kediamannya di kawasan elite Hayyin Na'im, Kota Jeddah, Sabtu (10/3) malam. Ketua Persatuan Ulama Asia didampingi sejumlah ulama Saudi, antara lain, pimpinan Volunteer Holy Quran Memorization int'l Organization Syekh Ghayath Abdul Baki dan Hafidzul Quran tuna netera asal Mesir Syekh Abdullah.

Sekitar 54 dai rombongan Parmusi datang dari Makkah, dipimpin langsung Ketua Umum H Usamah Hisyam dan Sekjen Abdurrahman Syagaff, Ketua Umum Muslimah Parmusi Nurhayati Payapo, didampingi Dai Pembina Parmusi KH Syuhada Bahri, KH Farid Ahmad Okbah, Ustadz Buchori Muslim, Ustaz Bernard Abdul Jabbar, Ustaz Taufik Hidayat, pimpinan dai pengelola, dan perwakilan dai pelaksana Parmusi seluruh Indonesia.

Syekh Khalid tampak ramah menyambut dan berkenalan, serta menanyakan satu per satu nama para dai yang datang dari Aceh hingga Papua tersebut.

Ia menerima para dai Parmusi yang datang dari seluruh provinsi di Indonesia karena, menurut dia, para dai merupakan orang-orang mulia yang berjuang menyampaikan risalah Rasulullah SAW. "Saya turut bersyukur terhadap kepemimpinan Syekh Usamah, Syekh Syuhada, Syekh Farid, Syekh Buchori yang telah menggerakkan dai-dai Parmusi untuk menyebarkan agama Allah yang kita yakini bersama," ujar Syekh Khalid dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Senin (19/3).

Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam mengatakan, rombongan dai Parmusi menunaikan ibadah umrah sekaligus memohon pertolongan Allah SWT untuk meridhai perjuangan dakwah yang dilakukan para dai Parmusi dalam rangka memenangkan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin di Tanah Air.

"Tantangan dan problematika dakwah di Indonesia saat ini sangat berat. Terutama dalam menghadapi ambisi RRC yang tengah membangun jalur sutera sebaga jalur perdagangan untuk menguasai Asia Pasific, termasuk Indonesia, melalui OBOR (one belt one road)", ucapnya.

"Sementara, puluhan juta umat Islam di Indonesia masih hidup jauh dari kehidupan yang sejahtera. Karena itu, pada September nanti, kami akan mengundang sekitar 5.000 dai Parmusi dari 500 kabupaten/kota seluruh Indonesia untuk mengikuti Jambore Nasional dai Parmusi," ungkapnya.

Saat itu, Parmusi akan mencanangkan agar seluruh dai berjuang sungguh-sungguh dengan ruh jihad fisabilillah untuk membentengi akidah umat Islam di berbagai penjuru Tanah Air. Sekaligus untuk menggentarkan musuh-musuh Islam. Turut hadir juga Syekh Khalid serta para imam Masjid al-Haram dalam jambore tersebut.

Menanggapi hal itu, Syekh Khalid berjanji akan memenuhi undangan tersebut serta mengajak imam dan muadzin Masjid al-Haram untuk hadir dalam Jambore Nasional Dai Parmusi.

Pada akhir pertemuan, Syekh Khalid yang duduk di kursi roda meminta Hafidzul Quran Syekh Abdullah Kamil untuk memasangkan jubah imam kepada Usamah Hisyam yang disiapkan oleh Syekh Khalid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement