Kamis 04 Jan 2018 14:20 WIB

Ulang Tahun Ke-72, Kemenag Diharapkan Jaga Nama Baik

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Gedung Kementerian Agama
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gedung Kementerian Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama RI memperingati Hari Ulang Tahun atau Hari Amal Bakti ke-72 yang jatuh pada tanggal 3 Januari 2018. Peringatan yang mengangkat tema "Tebarkan Kedamaian" ini digelar di Lapangan Upacara Kantor Kemenag, Jakarta pada Rabu (3/1).

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kemenag dan berterima kasih atas semua layanan yang dijalankan Kemenag selama ini. Suharyo pun berharap pada Kemenag agar kedepannnya bisa selalu menjaga nama baiknya sebagai kementerian yang mengurusi agama di Indonesia.

"Harapan kami tentu seperti harapan-harapan yang lain, Kemenag bisa terus menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan sebaiknya-baiknya. Dalam arti ini, pertama menjaga nama baik Kemenag, supaya menjadi kementerian yang sungguh-sunggug berbakti kepada negeri untuk Indonesia sejahtera dan damai," ujar Suharyo saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (3/1).

Menurut Suharyo, nama baik Kemenag harus dijaga dengan sebaik-baiknya oleh Aparatur Sipil Negara (ASN), seperti menghindari tindakan berbau korupsi dan juga menjauhi narkotika. "Jadi bagi saya, integritas dan nama baik Kemenag mesti dijaga sebaik-baiknya. Jangan sampai tercemar oleh apapaun. Nah sekarang yang mencemarkan banyak lembaga itu kan, korupsi, narkoba, dan sebagainya," ucapnya.

Ia mengatakan, kedepannya Kemenag juga harus memperbaiki dan meningkatkan keimanan umat beragama di Indonesia, khususnya melalui dirjen-dirjen agama yang ada di Kemenag. Karena, menurut dia, dengan meningkatkan keimanan masing-masing, umat kerukunan umat beragama akan tetap terjaga.

"Jadi tidak sekedar membina kegamaaan tetapi membina keimanan. Kalau agama itu kan di mana-mana bisa diperalat, agama apapun. Tapi kalau keimanan itu tidak bisa diperalat karena keimanan itu hubungan pribadi yang bersangkutan dengan Ala yang diimani," katanya.

Menurut dia, jika keimanan umat diringkatkan maka juga dapat mewujudkan kedamaian. Karena, pada dasarnya agama-agama di Indonesia pada prinsipnya mengajarkan kedamaian. "Semua agama pasti kan memesankan damai. Tetapi ketika agama itu tidak berdasarkan iman yang kuat maka hanya akan ada kekhawatiran, ada pemusuhan, dan sebagainya," jelasnya.

"Kalau imannya sungguh kuat dan saling mebghargai, maka sungguh-sungguh Indonesia akan menjadi surga. maksud saya banyak negara akan tetap kagum pada Indonesia, di mana terdapat agama dan suku berbeda-beda tapi tetap damai," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement