Ahad 06 Aug 2017 03:09 WIB

Histori Masjid Raya Ganting Padang dalam Usia 212 Tahun

Masjid Raya Ganting di Padang, Sumatra Barat.
Foto:

Lintasan sejarah Masjid Raya Ganting

Pada 1918, para ulama Minangkabau (Sumatera Barat) menjadikan masjid ini tempat musyawarah pertama, dan memikirkan bagaimana cara pengembangan agama islam dan segala sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan beragama di Minangkabau. Selanjutnya pada 1932, Masjid Raya Ganting mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggara Jambore Hisbul Wathan se Indonesia.

Tahun 1942  Ir Soekarno (Presiden RI Pertama) datang ke Padang dari Bengkulu. Pada saat itu, tentara Jepang menduduki Kota Padang. Ir Soekarno pun menginap di rumah Umar Marah Alamsyah di belakang Masjid Raya Ganting. Selama berada di rumah Umar Marah Alamsyah, Soekarno menunaikan shalatnya di Masjid Raya Ganting. Pada masa terbentuknya Laskar Gyugun dan Heiho, masjid ini juga dimanfaatkan mereka untuk tempat shalat Jumat. Mereka datang ke masjid dengan tertib dan dalam barisan yang teratur, keadaan demikian berlangsung sampai Jepang kalah.

Pada periode 1945, Masjid Raya Ganting sering digunakan untuk rapat-rapat oleh para pemuda pejuang dalam mengatur strategi perang kemerdekaan. Dengan seringnya masjid ini dipakai untuk rapat oleh para pemuda pejuang, maka tentara sekutu merasa terusik dan akhirnya pecah perang antara pemuda pejuang melawan tentara sekutu di sekitar area Masjid Raya Ganting. Tentara sekutu berhasil dipukul mundur dan kalah waktu itu. Di sisi lain, jenazah jenazah pemuda pejuang yang wafat dikuburkan di kompleks kuburan di belakang masjid ini.

Dengan berhasilnya memukul mundur tentara sekutu, rupanya menimbulkan efek positif yang sangat besar artinya bagi perang kemerdekaan di Indonesia. Semenjak itu terjalinlah hubungan yang erat antara jamaah (masyarakat Ganting) dengan tentara sekutu dari India Muslim. Mereka bahkan ikut berjuang dengan pemuda dan tentara Indonesia melawan tentara sekutu (Inggris dan Gurkha). Tentara India Muslim yang bergabung dengan pemuda pejuang ini membocorkan rahasia sekutu dalam penyerangan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di Ulu Gadut. Dalam peperangan itu, Tentara Keamanan Rakyat kembali menang gemilang.

Di tahun 1950 sampai sekarang, masjid Raya Ganting sering dikunjungi oleh tokoh-tokoh besar seperti Presiden RI Soekarno dan Wakil Presiden Dr M Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX,  KH Ahmad Saigu, Jenderal Abdul Haris Nasution, Sekretaris Negara Malaysia, Rektor Universitas Al-Azhar Kairo dan banyak lagi yang lainnya.

Inilah sejarah singkat Masjid Raya Ganting. Masjid yang penuh dengan nilai-nilai histori sejarah, masjid kebanggaan yang telah berusia lanjut 212 tahun. Sekarang perjalanan masjid penuh sejarah ini telah di-estapet-kan kepada kita. Tanggung jawab kita bersama untuk memelihara, melestarikannya, menghidupkan syiar-syiar Islam dan menjaga keaslian bangunannya. Harapan kita semua agar masjid ini tetap berdiri kokoh dengan syiar-syiar Islam-nya, maka perlu adanya perawatan dan perhatian serius terhadap bangunan cagar budaya religius ini, agar  anak cucu kita  dapat belajar mendalami kajian kajian Islam dari dalam masjid peninggalan leluhurnya .

 

Sumber: Dikutip dari beberapa sesepuh sekaligus veteran perang kemerdekaan pada keluaga Ganting Parak Gadang dan Profil Masjid Raya Ganting Padang

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement