REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pesantren Indonesia mengapresiasi atas terselenggaranya Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017 yang diprakarsai oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI). Kegiatan yang di hadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ketua Umun Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), KH, Zaini Ahmad, mengatakan bahwa kegiatan Kongres Ekonomi Umat 2017 diharapkan dapat mewujudkan pemerataan ekonomi.
"Ini harus mampu menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pemerataan ekonomi serta menghilangkan ketimpangan sosial di Indonesia," ujarnya dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Ahad (23/4).
Pengasuh Ponpes Al-Ikhlas, Pasuruan, Jawa Timur ini menuturkan, ketimpangan dan kesenjangan sosial masyarakat Indonesia itu terjadi karena sektor ekonomi dikuasai dan dinikmati manfaatnya hanya oleh segelintir orang atau kaum minoritas saja.
Karena itu, lanjut dia, untuk menghilangkan ketimpangan sosial pemerintah perlu didorong agar merealisasikan program-programnya yang bersentuhan langsung dengan ekonomi kerakyatan.
"Saya yakin jika pemerintah punya komitmen yang kuat untuk menghilangkan ketimpangan sosial dan merealisasikan ekonomi kerakyatan pasti bisa," ucapnya.
Acara kongres tersebut dibuka langsung oleh Presiden Jokowi pada Sabtu (22/4) kemarin di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat. Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Selain itu, turut mendampingi juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara. Terlihat juga pengusaha sekaligus pemilik CT Corp Chairul Tanjung, pengusaha sekaligus pemilik Medco Group Arifin Panigoro.