Pihak istana juga menyajikan beragam hidangan untuk para tamu yang mengikuti perayaan. Sejumlah acara juga disuguhkan dalam perayaan khitan tersebut, di antaranya kegiatan olahraga, kembang api, drama, dan menyanyi.
Selama perayaan, setiap individu yang hadir bisa memamerkan keterampilan yang dimiliki. Mereka juga melakukan parade di hadapan sultan, pejabat tinggi, dan masyarakat yang hadir dalam perayaan.
Tak hanya itu, tentara dan prajurit kavaleri juga turut memainkan permainan perang. Sementara itu, kembang api dinyalakan untuk meramaikan suasana. Para penyair dan seniman juga ikut mempertunjukkan kemampuannya. Sehingga, semua orang yang datang terhibur.
Salah satu ciri khas dalam perayaan adalah parade Nahil, yaitu berupa miniatur pohon dalam berbagai ukuran. Nahil ini dihiasi berbagai bentuk binatang, buah-buahan, dan bunga. Nahil memiliki ukuran bervariasi, tingginya sekitar 15 meter dan lebar enam meter.
Mengutip laman Muslimheritage, seusai perayaan khitan para pangeran, sebuah karya yang disebut Surname dibuat untuk mengabadikan perayaan. Biasanya, dibuat dalam bentuk prosa ataupun sajak-sajak yang indah. Surname ini juga dibuat saat acara pernikahan putri sultan.
Para sejarawan banyak merujuk Surname, untuk mengetahui beragam acara yang digelar dalam perayaan khitan para pangeran. Sejumlah lukisan juga dimasukkan ke dalam Surname. Ini untuk melengkapi gambaran perayaan khitan para pangeran.
Dalam sebuah karya berjudul Surname-i Vehbi, terdapat lukisan yang menggambarkan perayaan khitan empat putra Sultan Ahmed III, yang digambar pada abad ke-18, oleh seorang pelukis terkenal bernama Levni. Dalam Surname-i Vehbi, terdapat 137 lukisan yang menggambarkan kehidupan dan tradisi pemerintahan Turki Usmani di Istanbul pada abad ke-18.