Berulang-ulang tertangkap gerombolan PKI, tidak membuat Khoirun muda menyerah. Sebutir peluru tajam anggota PKI pernah ditembakkan ke wajahnya dengan posisi moncong senjata di rahangnya, tetapi peluru itu hanya mampu menggores alis matanya. Kekejaman PKI terhadap umat Islam sepertinya sudah merasuki darah mereka. Khoirun menceritakan, seorang gadis muslimat NU harus rela menjadi korban kebengisan, saat secara tiba-tiba anggota PKI memotong (maaf) payudaranya.
Khoirun muda turut menjadi saksi terbunuhnya Muso pada 1948. Muso tertembak oleh pasukan TNI setelah melalui pengejaran dari wilayah Trenggalek. Setelah terbunuh, warga beramai-ramai atau diarak membawa jenazah Muso ke Alun-Alun Ponorogo.
Advertisement