Pemilik akun Ananto Sidohutomo ikut berkomentar: "Jhiakakakak..., dapat semakin tersesat jauh pemikiran kita ini, apalagi bila dikaitkan dengan isu 'kekerasan dalam menjalankan tuntunan agama'..., hahahaaaaaaaaaa...
Jadi penasaran pengin tahu kalau di Irlandia itu yang suka melakukan kekerasan memang kitab sucinya apa?... atau yang pakai bom cluster membunuhi puluhan ribu orang Irak dan Afganistan itu kitab sucinya apa?...
KALAU MAU MENILAI SEBUAH AGAMA, MAKA NILAILAH KITAB SUCINYA DAN JANGAN MENILAI ORANG-ORANGNYA... Bila ingin fokus pada pemikiran founding father negeri ini..., ayo kita laksanakan ide pemikirannya yang berada pada teks Pancasila sebagai falsafah dan dasar bernegara..., sila pertama saja dahulu yang paling mudah... 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA..."
Soe Tjen Marching pun membalas argumen Ananto Sidohutomo. "Ketuhanan Yang Maha Esa itu bikinan Orba, Pak. Di zaman Sukarno tidak ada karena banyak agama yang politeis."
Debat pun berlanjut karena banyak pengikut esais dan penulis perempuan itu tidak sependapat dengan pernyataan Soe Tjen Marching dalam memandang Alquran. "Saya akan akhiri diskusi ini karena sudah tidak kondusif lagi. Jelas, yang memaki saya 'ngawur' atau menertawakan dll, belum membaca penelitian tentang Kitab Suci dengan saksama. Komentar setelah ini akan saya hapus."