REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi seorang mualaf seakan membuat Aisha Taslim merasakan kehangatan rumah. Dalam Islam, Aisha menemukan cinta yang tidak pernah ia miliki sebelumnya.
Menurut Aisha, Alquran berhasil menggambarkan keindahan Islam dengan sempurna. Sebelum memilih Islam, Aisha adalah seorang Krisitiani. Di usia 18 tahun, Aisha memutuskan untuk aktif mengunjungi gereja, namun ia tidak merasakan kenyamanan di sana.
Hidup semakin terasa berat setelah ia menjadi seorang janda dengan empat anak. Pertemuannya dengan suami keduanya yang seorang Muslim, memberi peluang emas bagi Aisha mengenal Islam.
Aisha mendapatkan gambaran yang indah tentang hubungan antara suami dan istri melalui Alquran. "Saya tidak pernah merasa sebahagia ini dalam hidup saya," kata Aisha seperti dilansir muslimconverts.com.
Menjadi Muslim, Aisha merasa bangga dengan hijab yang ia kenakan. Meskipun karena hijabnya ia mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari orang lain, Aisha mengaku tidak akan pernah melepaskan hijabnya dan tetap berpegang teguh pada keyakinannya terhadap Allah SWT dan Islam.