Sedangkan mengenai radikalisme kapital, lanjutnya, terjadi karena penguasaan kepada kekayaan dengan segala cara seperti yang dilakukan ISIS. Alhasil radikalisme ideologi, politik dan kapital itu bergabung dan terjadi di kawasan Timur Tengah.
Menurut dia, sampai saat ini bangsa Indonesia terhindar dari tiga radikalisme itu meskipun tetap ada permasalahan khilafiyyah (perbedaan yang tidak prinsip), politik dan ideologi. “Anda lihat di bagian dunia lain, kalau Shalat Jumat khawatir ada bom, puasa sulit dapat bahan makanan karena ekonomi susah. Mulai dari Timur Tengah, Pakistan, Afrika itu ada masalah itu tapi alhamdulilah kita tidak mengalami hal itu,” ujarnya.
Advertisement