Rabu 27 Mar 2013 11:48 WIB

Islam Menyebar ke Barat dan Timur

Masjid Demak
Foto:

Wilayah-wilayah tersebut di masa itu merupakan pusat pengajaran dan penyebaran agama Islam. Sebagaimana Demak yang pertama kali menjadi pusat dakwah Islam yang menyebarkan pengaruhnya hingga seluruh Jawa. Penyebaran Islam tersebut tidak luput dari kiprah Wali Songo.

Bahkan, awal mula pencetus ide dakwah melalui kesultanan berasal dari ide Sunan Ampel. Pendiri Kesultanan Demak, yakni Raden Fatah pun masih berhubungan darah dengan Sunan Ampel.

Tan Ta Sen dalam Cheng Ho, Penyebar Islam dari Cina ke Nusantara menuturkan, hikayat-hikayat dan tradisi lisan Jawa menyebut adanya keterkaitan antara Champa dan kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Menurut hikayat, raja Hindu dari Kerajaan Majapahit menikahi seorang putri Muslim dari Raja Champa, yang kemudian dikenal dengan putri Champa.

Kemenakan sang putri, Bong Swi Hoo, menyertainya ke Jawa kemudian berdakwah di kawasan Ampel. Ia banyak mengislamkan warga Ampel yang berlokasi di Jawa Timur tersebut. Dialah yang kemudian dikenal dengan nama Raden Rahmat atau bergelar Sunan Ampel.

Prof Dr Slamet Muljana, dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara mengatakan, bukti sultan Demak dan beberapa Wali Songo merupakan peranakan Cina terdapat dalam Kronik Klenteng Sam Po Kong di Semarang. Raden Fatah memiliki nama Cina Jin Bun, sebagaimana Sunan Ampel yang memiliki nama asli Bong Swi Hoo. Selain itu, berdasarkan sejarah Banten dan Hikayat Hasanuddin, nama dan gelar raja-raja Demak beserta leluhurnya pun tertulis dalam bahasa Cina.

Tak hanya hubungan kerabat, dalam mendirikan kesultanan pun, Raden Patah disokong oleh para sunan. Maka dalam penyebaran Islam, tak luput dari kiprah para sunan. Masyarakat Jawa tidak serta-merta dengan mudah menerima Islam yang dikenalkan Kesulatanan Demak. Namun, atas jasa wali songo, penyebaran tersebut berjalan lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement