Selasa 19 Apr 2022 11:55 WIB

Nuzulul Quran: Dari Gua Hira Hingga Padang Arafah (1)

Nuzulul Quran: Dari Gua Hira hingga Padang Arafah (1)

Alquranul Karim: Malam Nuzulul Quran
Foto: explow.com
Alquranul Karim: Malam Nuzulul Quran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan

Senin, 17 Ramadhan/6 Agustus 610 M. Muhammad SAW yang sedang menyendiri dalam sebuah gua sempit di pegunungan sekitar Makkah kedatangan tamu istimewa. Adalah Malaikat Jibril tamu yang tiba-tiba singgah ke Gua Hira itu.

 ‘’Bacalah!’’ ujar Jibril kepada Muhammad.

Rasulullah pun segera menjawab, ‘’Aku tak bisa membaca.’’

 

Lalu Jibril memegang dan memeluk tubuh Muhammad dengan sangat kuat.

‘’Aku sampai merasa sesak,’’ ujar Rasulullah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah RA. 

Setelah itu, Jibril melepaskan pelukannya dan kembali berkata, ‘’Bacalah!’’

Muhammad SAW kembali menjawabnya, ‘’Aku tak bisa membaca.’’

Lagi-lagi Malaikat Jibril memeluk dan memegang tubuh Nabi SAW dengan sangat kuat. Rasa sesak kembali dirasakan Rasulullah.

Hingga akhirnya Jibril melepaskannya dan kemudian berkata, ‘’Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.’’

Itulah lima ayat pertama Alquran, surah Al-Alaq yang diwahyukan Allah SWT melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. 

Dengan keadaaan bergemetar Nabi Muhammad SAW bergegas pulang untuk menemui istrinya  Khadijah. Sesampainya di rumah, Rasulullah berkata,’’Selimuti aku, selimuti aku!’’

Khadijah pun menyelimuti suaminya yang menggigil hingga hilang rasa takutnya. ‘’Wahai Khadijah, apa yang terjadi padaku?’’ Tanya Nabi SAW.

Dengan penuh kesabaran Khadijah menenangkan suaminya. Rasulullah SAW pun menceritakan pengalamannya selama berada di Gua Hira. ‘’Aku khawatir terhadap diriku sendiri,’’ ujar Nabi Muhammad.

‘’Tidak, bergembiralah! Demi Allah, selamanya Allah tidak akan menghinakanmu, karena engkau suka menyambung tali silaturahim, jujur dalam berkata, ikut meringankan

beban orang lain, suka menjamu tamu, dan suka menolong orang yang menegakkan kebenaran,’’ ujar Khadijah.

                                                                       ***

Khadijah kemudian membawa suaminya menemui  anak pamannya bernama Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai.  Waraqah adalah pemeluk Nasrani di zaman

Jahiliyah. ‘’Wahai anak pamanku. Dengarkanlah kisah anak sauadaramu (Rasulullah SAW),’’ kata Khadijah.

‘’Apa yang engkau lihat anak saudaraku?

Rasulullah SAW kemudian bercerita tentang pengalamannya di Gua Hira. Setelah mendengar kisah itu,  Waraqah berkata, ‘’Itu adalah Namus yang diturunkan Allah SWT kepada Musa AS, andai aku masih hidup tatkala kaummu mengusirmu.’’

‘’Benarkah mereka akan mengusirku?’’ Tanya Rasulullah.

‘’Benar! Tak seorangpun yang membawa risalah seperti engkau bawa melainkan akan dimusuhi. Andaikan aku masih hidup pada masamu nanti tentu aku akan membantumu dengan sepenuh hati.’’

Tak lama setelah itu, Waraqah tutup usia. Wahyu yang turun pun terputus.

‘’Nabi Muhammad SAW sampai bersedih,’’ ungkap Dr Akram Dhiya Al-Umuri dalam Shahih Sirah Nabawiyah. Saat wahyu tak kunjung tiba, Rasulullah SAW naik ke puncak gunung.

Dalam ketidakpastian itu, secara tiba-tiba Jibril muncul.

‘’Wahai Muhammad, engkau adalah benar-benar Rasul Allah,’’ ujar Jibril.

Ucapan Jibril itu membuat hati Nabi Muhammad tentram dan beliaupun pulang ke rumahnya. Menurut Dr Akram, tak diketahui secara pasti berapa lama wahyu itu tidak turun. Namun, menurut As-Suhaili dalam Ar-Raudhul Unuf, hal itu tak berlangsung lama. Hingga akhirnya wahyu kembali turun secara berangsur-angsur.

Wahyu kedua yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah ayat pertama surah Al-Mudatstsir: ‘’Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu beri peringatan, dan Tuhamu maka agungkanlah, dan pakaianmu maka bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) maka tinggalkanlah.’’

sumber : berbagai sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement