Selasa 17 Jan 2012 06:59 WIB

Menelusuri Jejak Khaibar: Saksi Kemenangan Kaum Muslimin (Bag 2)

Khaibar
Foto: hasmi.org
Khaibar

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Ibnu Ishaq, dalam suratnya itu Rasulullah SAW mengajak Yahudi Khaibar untuk masuk Islam. Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan kepada mereka bahwa dalam kitab-kitab Yahudi juga tercantum tentang adanya nabi yang diutus di akhir zaman.  Namun, ajakan dakwah Nabi SAW itu ditolak dan diabaikan. Bahkan, mereka pun tak mau meminta maaf atas kesalahannya dalam Perang Ahzab.

Yahudi Khaibar benar-benar telah memilih jalan permusuhan dan peperangan. Ancaman  itu pun mendapat perhatian serius dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW memerintahkan penumpasan terhadap para tokoh Yahudi di Khaibar yang menggelorakan permusuhan dan peperangan terhadap umat Islam. Abdullah bin al-Atiq – seorang sahabat – berhasil membunuh Salam bin Abdul Haqiq.

Upaya untuk menyingkirkan para provokator dan dalang intelektual di balik sikap permusuhan Yahudi Khaibar tak membuat ancaman terhadap kaum Muslimin mereda. Untuk itulah, pasukan kaum Muslimin yang berbasis di Madinah bertekad untuk menaklukan wilayah Khaibar.

 Ada tiga versi tentang tahun terjadinya pertempuran Khaibar. Ibnu Ishaq berpendapat Perang Khibar terjadi pada tahun ke-7 Hijiriyah. Sedangkan, Al-Waqidi menyebutkan perang itu terjadi pada Safar atau Rabiul Awal tahun ke-7 Hijriyah. Az-zuhri dan Imam Malik meyakini perang itu terjadi pada Muharram tahun ke-6 Hijiriyah.

Penaklukan Khaibar langsung dipimpin Rasulullah SAW. Pasukan kaum Muslimin, menurut Dr Akram, bergerak sambil mengagungkan Allah SWT. Mereka bertakbir dan bertahlil dengan suara keras.Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar para sahabat merendahkan suara mereka.

Nabi SAW bersabda, ‘’Kalian berdoa kepada Zat Yang Maha Mendengar, Maha Dekat, serta selalu bersama kalian. Menurut Dr Akram, fenomena itu menunjukkan betapa para sahabat memiliki semangat juang yang begitu tinggi. Keberanian mereka diperkokoh dengan nilia-nilai keimanan. Mereka berjuang untuk mendapatkan ridha dari Sang Khalik.

Penaklukan Khaibar dimulai dengan menguasai wilayah An-Nathah. Dua benteng di An-Nathah, yakni An-Naim dan As-Shaib jatuh ke tangan tentara kaum Muslimin. Setelah itu pasukan kaum Muslim bergerak ke wilayah As-Syaq dan diikuti oleh jatuhnya benteng Ubay dan An-Nazzar.

‘’An-Nathah dan Asy-Syaq berada di timur laut wilayah Khaibar,’’ tutur Dr Akram. Hingga akhirnya, pasukan tentara Rasulullah SAW sampai di Khaibar sebelum terbit fajar. Awalnya, bendera kaum Muslimin dibawa Abu Bakar As-Sidik. Dua hari pertama tentara kaum Muslimin belum mampu menembus dan menaklukan Khaibar.

Pada hari ketiga, selepas Shalat Subuh, Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib. Kepada Ali, Nabi SAW menyerahkan bendera itu. Dan di bawah pimpinan Ali kaum Muslimin meraih kemenangan dan menaklukan Khaibar. Rasulullah SAW berwasiat kepada Ali agar mengajak Yahudi Khaibar memeluk agama Islam. (bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement