Kamis 13 Jun 2019 21:11 WIB

Selama Ramadhan, Penerimaan Zakat di RZ Naik 20 Persen

Rumah Zakat mengalami kenaikan penerimaan zakat hingga 20 persen saat Ramadhan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Chief of Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda secara simbolis menyerahkan mockup Aksi Peduli Muslim Uighur kepada relawan saat press Conference pernyataan sikap dan pemberian bantuan Rumah Zakat untuk etnis Uighur, di kantor Rumah Zakat, di Jalan Turangga, Kota Bandung, Jumat (21/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Chief of Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda secara simbolis menyerahkan mockup Aksi Peduli Muslim Uighur kepada relawan saat press Conference pernyataan sikap dan pemberian bantuan Rumah Zakat untuk etnis Uighur, di kantor Rumah Zakat, di Jalan Turangga, Kota Bandung, Jumat (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penerimaan zakat melalui Rumah Zakat (RZ) pada Ramadhan tahun ini naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, sebagian besar zakat tersebut disalurkan untuk program pemberdayaan masyarakat.

"Total penerimaan zakat tersebut mencapai 101 persen dari target yang dibidik Rumah Zakat," ujar Murni kepada wartawan di Kantor Rumah Zakat, Bandung, Kamis (13/6). 

Murni menjelaskan, ramadhan ini Rumah Zakat sudah menyalurkan amanah kepada 164.549 penerima manfaat di 1.183 desa berdaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Dana tersebut, disalurkan dalam bentuk 135.645 paket Berbagi Buka Puasa (BBP), 14.142 paket Kado Lebaran Yatim (KLY), serta 5.441 paket bingkisan Lebaran Keluarga (BLK). Selain itu juga 7.317 paket Syiar Quran (SQ), 1.885 paket Janda Berdaya (JB), dan 119 Ramadan Bebas Hutang (RBH).

"Untuk wilayah bencana, Rumah Zakat juga menyalurkan paket Ramadan dalam bentuk 3.990 paket BBP, 429 paket KLY, 950 paket BLK, 105 paket JB, dan 345 paket SQ. Total, 5.219 penerima manfaat," papar Murni.

 

Selain di dalam negeri, kata dia, Rumah Zakat juga menyalurkan bantuan untuk warga di enam negara terkena konflik. Di antaranya di Palestina, Myanmar, Banglades, Marawi, Suriah, dan Yaman. 

"Total penerima manfaat di luar negeri mencapai 18.935 orang," katanya.

Pemberdayaan ekonomi, kata Murni, menjadi program wajib dalam penyaluran zakat. Bukan hanya pembinaan bagi usaha mikro penerima manfaat, tapi program pemberdayaan tersebut juga menyangkut capacity building.

"Program kesehatan, pendidikan, dll adalah tambahan. Sampai saat ini jumlah penerima manfaar Rumah Zakat mencapai 347.768 orang," kata Murni. 

Selain pengelolaan zakat, kata Murni, rawannya bencana alam di Indonesia juga mendorong Rumah Zakat untuk membentuk unit Rumah Zakat In Action. Sejak awal tahun, unit tersebut telah melakukan Aksi Peduli Bencana Nasional di 50 titik bencana.

"Dalam aksi tersebut Rumah Zakat sudah menugaskan 1.090 relawan dan membantu 61.596 penerima manfaat korban bencana," katanya.

Selain itu, kata dia, Rumah Zakat juga sudah mendistribusikan 7.228 paket Superqurban dan 61.706 paket sembako serta makanan siap saji untuk kebutuhan pangan korban bencana. N Arie Lukihardianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement