Kamis 30 May 2019 18:39 WIB

Permudah Zakat, Dompet Dhuafa Hadirkan Aplikasi MUMU

Di MUMU, muzakki bisa beramal dengan nominal-nominal kecil, dimulai dari Rp 10ribu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
ilustrasi zakat fitrah
Foto: republika/mgrol101
ilustrasi zakat fitrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan ponsel pintar dan internet menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan dari kehidupan sehari-hari. Memanfaatkan dunia digital, Dompet Dhuafa menghadirkan inivasi guna mempermudah masyarakat untuk beramal.

Melalui salah satu anak usahanya, DD Tekno, Dompet Dhuafa berusaha menghadirkan kemudahan bagi masyarakat. Salah satu bentuk usahanya dengan meluncurkan aplikasi, MUMU.

 

"MUMU adalah platgorm digital guna mempertemukan muzakki, mustahik, munfiq, dan wakif. Konsep besarnya DD ingin mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada mustahik dan donatur," ujar Direktur Utama DD Tekno, Prima Hadi Putra kepada Republika.co.id, Kamis (30/5).

 

MUMU memberikan kemudahan kepada donatur atau muzakki yang ingin menyalurkan dana zakat, infaq, maupun sedekah. Muzakki tidak perlu lagi melakukan transfer ke nomor rekening tertentu dengan nominal tertentu pula. Di MUMU, muzakki bisa beramal dengan nominal-nominal kecil, dimulai dari Rp 10 ribu.

 

Ia juga menyebut keputusan DD masuk ke sektor digital karena ingin membangun integrasi antar sektor penting dalam industri syariah. Ke depannya bertujuan agar pembagian manfaat dari dana yang dapat juga bisa tersalurkan secara tepat sasaran.

 

Untuk semakin mempermudah masyarakat dalam beramal, DD Tekno menggandeng sejumlah payment gateway. Kerjasama yang dijalin ini disebut terbuka kepada siapa saja dengan tujuan agar penyaluran dana amal ini semakin fleksibel.

 

"Kita tidak ingin eksklusif, jadi silahkan teman-teman pakai e-wallet yang disukai, kita fasilitasi. Semua payment gateway yang punya visi sama mengentaskan kemiskinan, kita undang untuk bergabung. Tidak ada barrier," lanjutnya.

 

Selain kepada muzakki, mustahik pun akan merasakan manfaat kemudahan dari MUMU ini. Proses penyaluran dana akan dilakukan melalui e-wallet atau saldo pada aplikasi tersebut. Dana yang diberikan tidak lagi berupa uang tunai seperti yang selama ini dilakukan.

 

Bantuan yang didapat melalui uang elektronik ini juga bisa langsung digunakan di merchant yang sudah disiapkan, disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini juga berfungsi untuk mengantisipasi penggunaan dana untuk hal lain di luar penggunaan seharusnya.

 

Komisaris DD, Iskandar menyebut adanya platform digital ini diharap dapat membantu dalam mengintegrasikan antara muzakki dan mustahik. Bahkan ke depannya diharap dapat menjadi bagian dari gaya hidup syariah.

 

"Dompet Dhuafa ini merupakan jembatan antara dua pihak, muzakki dan mustahik. Jadi kita memikirkan bagaimana ini bisa menjadi sebuah digital lifestyle, dengan tetap memikirkan kebutuhan mustahik," ujar Iskandar.

 

Beberapa pihak yang digandeng dalam pengelolaan MUMU adalah LinkAja dan PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASyKi). CEO LinkAja, Danu Wicaksana menyebut perkembangan dana syariah kini semakin meningkat, transaksi pun kebanyakan dilakukan melalui platform digital. Karena itu, integrasi yang dilakukan DD Tekno bisa menjadi fasilitas baru di dunia digital.

 

"Transaksi digital untuk amal terbilang besar. Semoga kerjasama dengan MUMU bisa mendorong minat masyarakat untuk beramal dan meningkatkan donasi," ujarnya.

 

Sementara itu, salah satu bentuk kerjasama DD Tekno dengan ASyKi adalah menghadirkan asuransi mudik. Pengguna MUMU bisa membeli asuransi mudik syariah seharga Rp 9.500 yang sudah dilengkapi dengan wakaf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement