Ahad 09 Jun 2019 12:55 WIB

Lima Tulang Punggung Zakat Digital Baznas

Tulang punggung zakat digital Baznas akan terus digaungkan ke masyarakat.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Muhammad Hafil
Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Melihat antusiasme masyarakat yang melakukan zakat infak sedekah (ZIS) secara digital pada Ramadhan tahun ini, membuat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ingin terus mengembangkan zakat digital. Setidaknya ada lima tulang punggung zakat digital Baznas, yang ke depannya akan terus digaungkan pada masyarakat.

“Zakat digital ini adalah pilar ke-3 program zakat Baznas, kami mempunyai lima platform sebagai tulang punggung yang kita kembangkan dalam program zakat digital Baznas,” ungkap Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta, saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (8/6).

Baca Juga

Pertama, Baznas platform. Ini untuk mendorong peningkatan kemudahan berzakat, website Baznas sebagai salah satu saluran donasi. Jadi selama ini sudah ada berbagai kanal, salah satu kanal yang paling besar dan diharapkan bisa mendongkrak pengumpulan dana masyarakat, adalah melalui website Baznas yang dikembangkan oleh internal Baznas.

Kemudian ditambah lagi dengan aplikasi Baznas di playstore yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan info dan membayar zakat langsung dari handphone. “Semoga bisa dikembangkan terus karena saat ini sudah mendapatkan hasil yang cukup baik,” kata Arifin.

Kedua, commercial platform. Baznas sendiri sebenarnya sudah bekerja sama dengan beberapa penyedia-penyedia toko online, dengan fasilitas belanja online untuk kemudahan berzakat. Dari Ramadhan tahun ini banyak sekali ZIS maupun zakat fitrah yang dilakukan melalui platform digital ini.

Sejumlah nama seperti Tokopedia, Bukalapak, Kitabisa, dan beberapa lainnya, masih terus bekerja sama dengan Baznas. Dan juga fintech yang membantu Baznas mengumpulkan zakat fitrah di Ramadhan tahun ini, sepeti DANA, OVO, Gopay dari Gojek, Jenius dari BTPN, dan ada beberapa lain.

Ketiga, social media platform. Di mana Baznas menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dan alat masyarakat menyalurkan sumbangan kepada Baznas, dimulai dari social media advertising, kerja sama dengan mitra untuk mengembangkan virtual season di Saki pada Line dan Lena pada playstore.

“Jadi masyarakat bisa berzakat melalui medsos. Misalnya seperti Lena, ini sangat diminati karena bisa menampilkan suara dan bisa salurkan sedekah ke Baznas,” papar Arifin.

Keempat, innovative platform. Sekarang ini, di minimarket sudah ada mesin digital yang sering digunakan untuk beli pulsa, bayar telepon, bayar air, dan sekarang sudah bisa dipakai untuk ZIS, bahkan untuk berqurban. Baznas akan mengembangkan berbagai saluran inovatif berbasis digital untuk saluran donasi.

“Ini juga menarik masyarakat karena masyarakat bisa berzakat cash, lalu disetor melalui mesin itu, kemudian keluar bukti zakatnya. Mudah-mudah bisa dikembangkan dengan teknologi-teknologi yang sudah ada, maupun dengan gagasan-gagasan baru nantinya,” jelas Arifin.

Dan kelima, artificial intelligence platform. Dimana ini merupakan cara Baznas dalam mengkampanyekan ZIS melalui Baznas tidak saja disebar kepada masyarakat umum, tapi juga kepada masyarakat sesuai dengan perilaku mereka dan kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.

Baznas menyasar kampanye kepada kaum muslimin, dan mereka yang sudah wajib berzakat, kampanye dilakukan menggunakan akses media internet. Baznas juga mencoba membuat kampanye lebih tajam di internet.

“Ini juga bisa pengembangan big data lainnya untuk dakwah zakat, kami sudah terkoneksi juga dengan data Ditjen Dukcapil Kemendagri, kemudian data kemiskinan dari Kemensos. Mudah-mudahan kita bisa manfaatkan data-data ini untuk bisa berkampanye dengan masyarakat dengan segmen yang lebih baik dalam mengajak masyarakat berzakat, dan memberikan layanan lebih baik,” tutup Arifin.

Kelima tulang punggung itu diharapkan dapat dijalankan dengan baik di tahun-tahun mendatang, sehingga Baznas lebih mudah dalam memberikan layanan kepada masyarakat, dan masyarakat lebih senang berzakat ke Baznas, karena lebih transparan, lebih akuntable dan aman. Karena dengan zakat digital ini, masyarakat bisa berinteraksi dengan mereka yang dibantu, dan memantau kemana donasi disalurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement