Kamis 23 May 2019 19:27 WIB

Dompet Dhuafa Tetap Kirim Tim Medis ke Lokasi Aksi Malam Ini

Sebelumnya, tim medis Dompet Dhuafa mendapat perlakuan represif dari oknum polisi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hasanul Rizqa
Konferensi pers aksi 22 Mei Dompet Dhuafa.Imam Rulyawan Direktur Dompet Dhuafa Filanthrophy (tengah), Benny Direktur Disaster Managemet (kiri) dan Dian Mulyadi Relawan tim medis (kanan) saat konferensi pers di Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Konferensi pers aksi 22 Mei Dompet Dhuafa.Imam Rulyawan Direktur Dompet Dhuafa Filanthrophy (tengah), Benny Direktur Disaster Managemet (kiri) dan Dian Mulyadi Relawan tim medis (kanan) saat konferensi pers di Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Dompet Dhuafa tetap menerjunkan tim medisnya di lokasi aksi, sekitar kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada malam hari ini. Seperti diketahui, sebelumnya tim medis Dompet Dhuafa pada Kamis (23/5) dini hari mengalami perlakuan represif dari oknum kepolisian. Hal itu dijelaskan dalam kronologi yang diterima Republika.co.id, siang ini.

Menurut Direktur Utama Dompet Dhuafa Imam Rulyawan, sejak Selasa (21/5) lalu tim medis Dompet Dhuafa sudah rutin dikirimkan ke sejumlah titik lokasi demonstrasi di Jakarta. Adapun pada malam hari ini, Kamis (23/5), pihaknya tetap menurunkan tim medisnya untuk berjaga-jaga menolong masyarakat yang membutuhkan penangan medis segera.

Baca Juga

"Ada karyawan kita yang lewat Slipi mengatakan, sekitar 19.30 masih akan ada kerumunan," ujar Imam Rulyawan saat ditemui Republika.co.id di Kantor Pusat Dompet Dhuafa, Jakarta, Kamis, (23/5).

Ia menegaskan, selama ada kerumunan massa, apalagi yang potensi kekisruhan, maka Dompet Dhuafa berupaya selalu hadir untuk memberikan pertolongan.

Tim medis Dompet Dhuafa, Imam menjelaskan, terdiri atas tiga unit kendaraan, yakni satu mobil ambulance; satu mobil SUV untuk para dokter, perawat, dan relawan; serta satu unit mobil double cabin untuk membawa obat-obatan dan perlengkapan lainnya.

Sejak Selasa lalu, sekitar 17 anggota tim medis Dompet Dhuafa diturunkan ke lapangan. Mereka terdiri atas dokter, perawat, juga relawan. "Pada hari pertama (21 Mei), tim Dompet Dhuafa menangani sekitar 20 orang. Beberapa terluka karena pukulan. Lalu, di hari kedua, lebih dari dua ratus orang kami tangani, kebanyakan (korban) terkena gas air mata," jelas Imam.

Beberapa pasien sudah dirujuk ke rumah sakit. Ada pula yang bisa diobati di tempat. "Jadi tindakan kami tergantung kondisi pasien," katanya. Ia menyatakan, pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan, tim medis pun bakal terus dikirim bila potensi kerusuhan masih ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement