Rabu 22 May 2019 14:07 WIB

Baznas Gandeng Bukalapak Berdayakan Nelayan dan Pemulung

UKM Goes to Digital' diikuti 150 mustahik binaan Baznas se-wilayah Jabodetabek.

Baznas menggandeng Bukalapak untuk melatih usaha kecil dan menengah (UKM), ZMart untuk pedagang ritel mikro, pelatihan melukis untuk anak-anak pemulung dan pelatihan pengolahan ikan bandeng untuk para istri nelayan.
Foto: baznas
Baznas menggandeng Bukalapak untuk melatih usaha kecil dan menengah (UKM), ZMart untuk pedagang ritel mikro, pelatihan melukis untuk anak-anak pemulung dan pelatihan pengolahan ikan bandeng untuk para istri nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengoptimalkan implementasi program pemberdayaan masyarakat. Baznas menggandeng Bukalapak untuk melatih usaha kecil dan menengah (UKM), ZMart untuk pedagang ritel mikro, pelatihan melukis untuk anak-anak pemulung dan pelatihan pengolahan ikan bandeng untuk para istri nelayan.

"Untuk program 'UKM Goes to Digital' diikuti 150 mustahik binaan Baznas se-wilayah Jabodetabek," ujar Manajer Pemberdayaan Ekonomi Baznas, Eka Budi Sulistyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/5).

Baca Juga

Dia menjelaskan Baznas melalui Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) telah melakukan kegiatan pembinaan kepada mustahik melalui program pemberdayaan ekonomi untuk mustahik produktif yang akan menjalankan usaha atau sudah menjalankan usaha dari berbagai jenis produk. Dari kategori usahanya, program ini bertujuan mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

"Jenis usaha yang dijalankan berupa usaha skala rumah tangga seperti olahan makanan, makanan kering, kue, processing produk turunan hasil pertanian, peternakan, perikanan. Juga industri kreatif seperti batik, ukiran, konveksi, kerajinan tangan, desainer, periklanan, kesenian dan arsitektur," kata Eka.

Mustahik dalam mengembangkan usahanya, tutur dia, diberikan tambahan modal dan pendampingan usaha. Pendampingan usaha yang diberikan dalam memperbaiki kualitas produk, pemasaran dan pengembangan usaha.

"Selain itu, mustahik juga didorong untuk memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif," ucap dia.

Menurut Eka, pengembangan UMKM ini perlu terus ditingkatkan untuk menopang penyelesaian masalah kemiskinan di Indonesia.

"Dengan hadirnya pengusaha-pengusaha baru, maka akan semakin terbukanya lapangan pekerjaan. Namun dalam pengembangan usaha selalu adanya tantangan yang dihadapi oleh mustahik, yakni dalam menjaga kualitas produk dan meningkatkan pemasaran produknya," ujar Eka.

Sementara itu, pelatihan pengolahan ikan bandeng diikuti 20 penerima manfaat di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (22/5). Pemberdayakan masyarakat di Desa Pantai Bahagia ini dilakukan melalui program Zakat Community Development, yaitu program pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan aspek ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial kemanusiaan.

Eka menyebutkan, Desa Pantai Bahagia merupakan wilayah pesisir yang dikenal sebagai penghasil ikan bandeng, udang, dan kepiting. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat yang selama ini menjual hasil laut dalam bentuk segar, dapat mengolahnya menjadi produk turunan yang bernilai ekonomi tinggi sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan keluarga. Ada dua kegiatan pelatihan yang diajarkan, yaitu Bandeng Presto dan Bandeng Cabut Duri.

Selain diajarkan praktik cara membuat olahan bandeng. Baznas juga memberikan dukungan berupa alat produksi, modal usaha, pendampingan dan bantuan pemasaran yang akan dikelola secara berkelompok oleh penerima manfaat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement