Selasa 21 May 2019 15:03 WIB

Rumah Yatim Tebar 225 Paket Alat Tulis Untuk Anak-anak

Semarak Ramadhan, Rumah Yatim menyalurkan donasi untuk anak-anak di pelosok Sulsel

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Hasanul Rizqa
Logo rumah yatim
Foto: tangkapan layar
Logo rumah yatim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyemarakkan Ramadhan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional, lembaga filantropi Rumah Yatim menyalurkan donasi ke daerah pelosok di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihaknya menebar sebanyak 225 paket alat tulis ke dua desa yang di sana.

Pertama, Rumah Yatim menyambangi sebuah daerah di penjuru Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yakni Kampung Bonto Ramba, Desa Pabaeng-baeng, Kecamatan Mattalata. Kunjungan ini untuk menyerahkan ratusan bantuan perlengkapan sekolah dari OVO, Grab, dan Tokopedia, yang bertajuk ‘Patungan untuk Berbagi’.

Baca Juga

“Ramadhan kali ini mereka senang sekali, karena ada bantuan seperti ini. Sebelumnya tidak ada,” ujar salah seorang Relawan Rumah Yatim, Solehudin, saat sedang berada di lokasi penyerahan bantuan tersebut, seperti dikutip rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/5).

Ramadhan kali ini, ratusan anak prasejahtera di daerah tersebut gembira mendapat parcel perlengkapan sekolah. Kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak, karena tak menyangka ada bantuan seperti ini masuk ke daerahnya.

Pada tahap pertama ini, sebanyak 100 paket parcel alat sekolah telah disalurkan kepada yatim dan dhuafa. Total keseluruhan yang diberikan oleh tiga perusahaan itu sebanyak 500 paket, dan oleh tim relawan Rumah Yatim akan disalurkan ke berbagai penjuru daerah kota maupun kabupaten di Indonesia.

“Bantuan ini untuk membantu penuhi kebutuhan sarana pendidikan bagi anak prasejahtera di pinggiran Kota Makassar, yang sulit mendapat peralatan sekolah karena keterbatasan ekonomi,” kata Solehuddin.

Atas kepedulian dari pada donatur ini, mereka dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya. Ia berharap, bantuan ini dapat mengembalikan kepercayaan diri mereka, yang sempat minder karena menggunakan alat sekolah yang telah usang.

“Mereka berharap, mudah-mudahan di tahun depan ada bantuan seperti ini lagi. Serta diharapkan semoga anak-anak ini dapat kembali ceria,” ucap dia.

Kemudian untuk tahap dua, bantuan disalurkan kepada anak-anak prasejahtera di pelosok daerah Kabupaten Takalar yakni di Dusun Bontoa, Desa Popo, Kecamatan Galesong Selatan. Sebanyak 125 anak merasa gembira karena mendapat parcel perlengkapan sekolah.

Menurut pantauan Solehuddin yang juga ikut ke lapangan, daerah tersebut termasuk salah satu daerah yang sebagian anak-anaknya rawan putus sekolah. Letaknya yang berada di pesisir pantai, membuat mereka memilih ikut berlayar menangkap ikan agar bisa menghasilkan uang, dari pada bersekolah.

Hal itu juga dipengaruhi oleh keterbatasan ekonomi mereka yang tidak mampu membeli sarana pandidikan untuk sekolahnya. “Kalau dilihat daerah ini salah satu daerah rawan untuk pendidikannya, kadang anak nggak mau sekolah dan lebih milih jadi nelayan. Jadi cara berpikirnya bukan lagi mengutamakan pendidikan, tapi bagaimana cara mencari uang,” jelas Solehuddin.

Atas faktor ekonomi mereka merasa tidak memiliki jaminan pendidikan untuk masa depannya. Pada penyaluran tahap dua ini, relawan berupaya untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka dengan memberikan parcel perlengkapan sekolah. Solehudin berharap, bantuan ini dapat mengembalikan semangat mereka untuk kembali bersekolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement