Selasa 23 Apr 2019 01:56 WIB

Baznas Gandeng JHCO Bantu 4 Kamp Pengungsi di Yordania

Baznas memberikan bantuan ke 2 juta pengungsi dari Palestina.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nashih Nashrullah
Pengungsi Palestina/ilustrasi
Foto: guardian.co.uk
Pengungsi Palestina/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JIZAH — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bekerjasama dengan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) memberikan bantuan di empat pengungsian Yordania. 

Empat pengungsian itu jika ditotal, berisi sekitar dua juta pengungsi dari Palestina, dan mereka tinggal dengan mengandalkan bantuan dari lembaga-lembaga amal.

Baca Juga

“Yordania sebagai negara dengan jumlah pengungsi Palestina terbanyak, juga memiliki lembaga untuk memberikan bantuan bagi program-program sosial, khususnya untuk pengungsi Palestina, seperti JHCO,” ujar anggota Baznas, Irsyadul Halim, dalam keterangan tertulis usai peresmian di Al Talbiyeh Camp, Distrik Jizah, Yordania, Ahad (21/4). 

Baznas memberikan bantuan bagi pengungsi Palestina dalam bentuk penyaluran dana zakat sebesar 150 ribu dolar AS melalui JHCO dan 150 ribu dolar AS melalui UNRWA pada 2018.  

Lokasi bantuan Baznas berada di empat tempat pengungsian di Yordania yang dikerjasamakan dengan JHCO. Pertama, Hettien Camp yang dibangun pada 1968, berlokasi di Provinsi Zarka dan ditinggali oleh 54.876 pengungsi.  

“Terdapat empat klinik di mana dua di antaranya dikelola UNRWA, dan dua klinik lainnya dikelola Jordan Medical Aid for Palestinians (JMAP). Bantuan Baznas untuk kamp ini dalam bentuk obat-obatan,” kata Irsyad.

Kemudian, kedua, Gaza Camp yang dibangun pada 1968, terletak di Provinsi Jerash dan ditinggali 37 ribu pengungsi. Para pengungsi di sini tergolong sangat miskin dibandingkan dengan pengungsi di kamp lainnya.

“Masih minimnya akses pendidikan dan layanan publik dan juga minimnya infrastruktur dan layanan lainnya, mengakibatkan kualitas hidup yang kurang baik. Terdapat dua klinik yang dibangun UNRWA dan JMAP di sana. Bantuan Baznas diberikan di kamp ini dalam bentuk obat-obatan,” ujar Irsyad.

Ketiga, Alwehdat Camp yang dibangun pada 1955, berlokasi di Provinsi Amman dan ditinggali oleh 58.311 pengungsi, sehingga tempat ini dikenal sebagai kamp dengan jumlah pengungsi terbanyak di Yordania. 

Irsyad menjelaskan, terdapat dua klinik dan 19 klinik swasta, satu pusat rehabilitasi untuk difabel yang mayoritas anak-anak, serta klinik pendengaran untuk memberikan bantuan alat pendengaran. B

“Bantuan Baznas diberikan di kamp ini khususnya untuk pusat rehabilitasi dan klinik pendengaran dalam bentuk peralatan dan bahan untuk klinik seperti matras, perban, otoskop, papan braille dan sebagainya,” kata Irsyad.

Dan keempat, Altalbiyeh Camp yang dibangun pada 1968, berlokasi sekitar 40 kilometer ke arah selatan Kota Amman dan ditinggali 25 ribu pengungsi. Terdapat dua klinik dan satu pusat rehabilitasi untuk difabel, khususnya anak-anak. Bantuan Baznas diberikan di camp ini dalam bentuk penyediaan klinik mata dan klinik THT.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement