REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Program pemberdayaan ekonomi untuk mualaf Suku Tengger terus menggeliat. Hal itu berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk di antaranya instansi perbankan syariah.
“Alhamdulillah, bertempat di Masjid Pesantren Agrodakwah Hidayatullah Tengger, BMH Jatim bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga Syariah memberdayakan petani mualaf Suku Tengger di Desa Argosari, Senduro, Lumajang , Jawa Timur. Di sana semua menyaksikan bagaimana kiprah dakwah dan pemberdayaan ekonomi yang dikawal langsung oleh dai tangguh BMH,” terang Manajer Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Jawa Timur, Imam Muslim, Rabu (24/4).
Ia menambahkan, program pemberdayaan ekonomi ini dikhususkan untuk pertanian bawang prei. Sebelumnya, BMH Jatim dinilai sukses memberdayakan mualaf lewat ternak sapi.
“Alhamdulillah, program di sini berkelanjutan dari beberapa sisi, yakni dakwah, pendidikan, juga pemberdayaan. Nah, program pertanian ini merupakan cluster pemberdayaan petani bawang prei. Ada 20 orang yang tergabung dalam tiap-tiap kelompok. Masing-masing mendapat bantuan bibit, pupuk dan pendampingan,” ulasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (25/4).
Para mualaf Suku Tengger tidak hanya dibina ruhiah Islamiahnya, tapi juga ekonominya.
Dalam peluncuran program ekonomi ini, hadir perwakilan dari Bank CIMB Niaga Syariah Pusat dan Laznas BMH Pusat. “Program ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga Suku Tengger. CIMB Niaga Syariah berharap program ini dapat berkembang dan terus berkelanjutan,” terang perwakilan CIMB Niaga Syariah Pusat, Jamhuri.
BMH menyampaikan terima kasih kepada CIMB Niaga Syariah yang telh berkenan menjalin sinergi selama ini. BMH berharap, semoga kerja sama yang dilangsungkan dapat membawa dampak perubahan yang berkelanjutan.
"Terimakasih kami sampaikan. Bersama CIMB Niaga Syariah, kita telah memulai pemberdayaan untuk peternak sapi dan kali ini untuk petani bawang prei. Program ini sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi warga mualaf Suku Tengger, setelah pemberdayaan ruhiyah dan intelektual melalui program dakwah dan pendidikan selama ini berlangsung baik bersama dai-dai tangguh BMH di Tengger," ucap Direktur Markom BMH, Suwito Fatah.
Seorang warga, Abdul Latif (45 tahun) mengaku gembira dengan adanya program yang selama ini berjalan di desanya. “Alhamdulillah, kami semakin baik dalam bertani, bahkan kini kami sudah bisa shalat berjamaah dan membaca Alquran. Terima kasih untuk ustaz-ustaz BMH,” tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
