Ahad 21 Apr 2019 12:05 WIB

Pemulung TPA Jatibarang Terima Paket Sembako ACT-MRI

TPA Jatibarang setiap hari menerima kiriman sampah warga Kota Semarang hingga 800 ton

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemulung (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pemulung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menyambut bulan Ramadhan, tim Aksi Cepat Tanggap Jawa Tengah (ACT Jateng) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar program bantuan paket sembako gratis. Bantuan kemanusiaan ACT- MRI kali ini menyasar kaum dhuafa yang berada di wilayah Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Sebanyak 1,65 ton beras yang dikemas dalam 330 paket sembako dibagikan secara merata kepada 330 penerima manfaat, yang sebelumnya telah dilakukan pendataan oleh tim ACT-MRI," ujar Kepala Program ACT Jateng, Giyanto, Ahad (21/4).

Baca Juga

Ke-330 penerima manfaat ini, kata dia, sebagian di antaranya merupakan kaum dhuafa yang sehari- hari menjadi pemulung sampah, di sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang.

Ia juga mengatakan, bantuan paket sembako ini secara reguler telah diimplementasikan oleh ACT Jateng.  Kini program paket sembako untuk fakir miskin dan masyarakat pra sejahtera mulai kita giatkan.

"Program ACT Jateng ini terus kita tingkatkan dan kita dorong pemerataannya dari sekarang hingga nanti memasuki bulan suci Ramadhan nanti,” ucap Giyanto.

Selain pembagian sembako, masyarakat di Kedungpane juga di ajak untuk mempersiapkan diri dengan meningkatkan amal ibadah menjelang bulan Ramadhan 1440 Hijriyah.

“Melalui program ini, kami juga bertanggung jawab untuk memberikan tausiyah serta ajakan agar masyarakat meningkatkan amal ibadah menjelang Bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari,” kata dia.

Sementara itu, pengelola TPA Jatibarang, Suprapto mengatakan, program ACT berupa pembagian paket srmbako ini sudah menjadi agenda tahunan bagi kaum dhuafa yang setiap hari mengadu nasib di TPA Jatibarang.

Ia juga menyampaikan, TPA Jatibarang setiap hari menerima kiriman sampah warga Kota Semarang hingga 800 ton. Ratusan kaum dhuafa mengadu nasib dengan menjadi pemulung maupun pemilah sampah.

Umumnya mereka merupakan warga yang hidup dengan kemampuan ekonomi pas- pasan. "Kami menyambut gembira bantuan sembako dari ACT Jawa Tengah ini," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, pada saat pembagian memang tidak semua pemulung dan pemilah sampah bisa menerima langsung, karena mereka masih melakukan aktivitasnya. Namun semua tetap mendapatkan manfaat dari bantuan paket sembako ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement