Kamis 04 Apr 2019 12:34 WIB

Baznas Bantu Guru Madrasah yang Tinggal di Gubuk Reyot

Baznas membantu merenovasi tempat tinggal guru tersebut agar lebih nyaman.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Guru Tinggal di Gubuk Reyot. Baznas bertindak cepat membantu merenovasi rumah Karita, guru madrasah yang kisahnya viral karena tinggal di gubuk reyot.
Foto: Baznas
Guru Tinggal di Gubuk Reyot. Baznas bertindak cepat membantu merenovasi rumah Karita, guru madrasah yang kisahnya viral karena tinggal di gubuk reyot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah Karita (31 tahun) seorang guru madrasah tinggal di gubuk reyot bersama istri dan kedua anaknya, mendapat perhatian dari warganet. Begitu mendengar cerita tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bergerak cepat mendatangi Karita ke Desa Bojongslawi, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Tengah.

Direktur Utama Baznas, Arifin Purwakananta, mengatakan Baznas membantu merenovasi tempat tinggal Karita agar dia dan keluarganya dapat hidup lebih nyaman. Selama ini tempat tinggal yang ada kondisinya memprihatinkan, hanya terbuat dari barang-barang bekas seperti karung, terpal dan bambu.

Baca Juga

"Karita sangat membutuhkan bantuan cepat, karena itu Baznas mengerahkan Tim Layanan Aktif Baznas (LAB) bersama Baznas Indramayu dibantu warga setempat membantu Karita memperbaiki rumahnya," kata Arifin kepada Republika.co.id, Kamis (4/4).

Baznas membangun fasilitas sarana air bersih karena gubuk ini tidak memiliki fasilitas Mandi, Cuci dan Kakus (MCK). Selama ini untuk keperluan air bersih, Karita hanya mengandalkan sumur kecil yang digali sendiri di belakang rumahnya dengan kualitas air yang tidak layak.

Arifin menerangkan, untuk menopang perekonomian keluarganya, Baznas juga memberikan sebuah mesin obras beserta perlengkapan usaha menjahit. "Dengan adanya mesin jahit baru dan pemberian modal usaha berupa perlengkapan jahit, Baznas berharap pendapatan Bapak Karita dapat meningkat," ujarnya.

Ia menyampaikan, bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Karita. Selain mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) swasta, Karita juga menghidupi keluarganya dengan membuka jasa jahitan.

photo
Selain merenovasi rumah Karita, Baznas juga memberi bantuan mesin obras.

Sebelumnya Karita membeli mesin jahit dengan cara mencicilnya. Namun penghasilan dari menjahit tetap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Saat Baznas mendatangi rumahnya, Karita menginginkan sebuah mesin obras karena mesin jahit yang sudah ada tidak bisa melayani pesanan dengan baik.

Karita mengungkapkan kebahagiannya karena mendapat bantuan dari Baznas. Setelah Baznas merenovasi tempat tinggal dan memberikan fasilitas usaha, Karita berharap bisa meningkatkan pendapatannya sehingga bisa menafkahi keluarganya dengan baik.

"Saya ucapkan kepada Baznas sangat-sangat beribu-ribu terima kasih atas kebaikan semuanya, semoga mesin jahit ini bermafaat untuk keluarga saya, menafkahi untuk anak istri saya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement