Jumat 29 Mar 2019 18:49 WIB

FOZ-Bukalapak Kerja Sama Pemberdayaan Ekonomi Umat

Kedua belah pihak mendaku bervisi pemberdayaan masyarakat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
PPGR Maneger NGO Bukalapak Ma Isa Lombu (kiri) memberikan paparan bersama Kepala Bidang III Sinergi Lembaga Forum Organisasi Zakat (FOZ) Angga Nngraha ketika launching dan pemaparan teknis program kemitraan ekonomi umat antara FOZ dan Bukalapak di Jakarta, Jumat (29/3).
Foto: Republika/Prayogi
PPGR Maneger NGO Bukalapak Ma Isa Lombu (kiri) memberikan paparan bersama Kepala Bidang III Sinergi Lembaga Forum Organisasi Zakat (FOZ) Angga Nngraha ketika launching dan pemaparan teknis program kemitraan ekonomi umat antara FOZ dan Bukalapak di Jakarta, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadirnya berbagai platform perniagaan elektronik (e-commerce) di Indonesia menjadi peluang kolaborasi dengan lembaga amil zakat (LAZ). Misalnya, dalam rangka penghimpunan dana dan optimasi program pemberdayaan masyarakat.

Peluang kolaborasi inilah yang diinisiasi Forum Zakat (FOZ) untuk memberikan pelbagai keuntungan kepada segenap LAZ yang menjadi anggotanya. FOZ menggandeng Bukalapak sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia. Kedua belah pihak mendaku memiliki visi yang sama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kolaborasi mereka dibingkai dalam Program Kemitraan Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Baca Juga

"Dengan ada kolaborasi dengan Bukalapak ini, kanal donasi dan penghimpunan LAZ yang ikut dalam kolaborasi ini akan lebih optimal. Selain itu penggalangan dana kebencanaan, dan qurban untuk masing-masing LAZ juga akan meningkat juga," ujar Ketua Umum FOZ Bambang Suherman usai penandatanganan dokumen kerja sama dengan Bukalapak di Hall Bukalapak, Kemang Timur, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).

Bambang menjelaskan, selama ini seluruh LAZ yang ada di naungan FOZ berupaya membantu permodalan dan skill masyarakat agar mampu produktif. Karena itu, dia menilai penting kerja sama dengan Bukalapak. Hal itu diharapkan membawa akses baru bagi kelompok masyarakat atau pengusaha kecil yang diberdayakan LAZ. Segenap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu diharap dapat meningkatkan ceruk bisnisnya melalui platform Bukalapak.

"Tugas kita sekarang memastikan produk pembinaan kita ada dalam standar prasyarat kualitas pasar dan volumenya bisa berlanjut atau kontinuity. Kedua, memastikan ada kesadaran di lembaga zakat untuk melirik jaringan pasar yang lebih luas," lanjutnya.

Peluang mendapatkan digital capacity building dari Bukalapak tidak hanya diberikan untuk mustahik tapi juga bagi amil zakat. Pelatihan kewirausahaan dan digital marketing bisa didapat guna memperluas jaringan dan pasar bagi para penerima manfaat.

Dengan adanya kolaborasi ini, Bambang juga berharap akan membuka kanal pemasaran digital bagi produk hasil pemberdayaan LAZ. Hal ini tentu akan mempertemukan produk-produk hasil pemberdayaan LAZ dengan para pembeli melalui Bukalapak. Inisiatif kolaboratif-kreatif lainnya kedepannya akan terus dilakukan oleh FOZ bersama Bukalapak.

Sementara itu, Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid menyebut Bukalapak sebagai sebuah market place hendak membuktikan, setiap orang di Indonesia pada dasarnya dapat berbelanja dan berjualan dengan leluasa. Akses pasar terbuka untuk semua. "(Selama) 1-2 tahun terakhir, kita mempertanyakan apa yang bisa kita lakukan di marketplace online ini untuk membantu Indonesia. Nah terpikirkan kita bantu dari sisi ZIS (Zakat, Infaq, Sadakah)," ujarnya.

Fajrin menyebut semakin banyak yang mengakses Bukalapak maka akan semakin baik bagi dua belah pihak. Bukalapak ingin mmeberikan kemudahan bagi muzaki (pembayar zakat) yang ingin membayar zakat dan infaq lewat Bukalapak.

Ia pun menyebut banyak bentuk kerjasama yang bisa dilakukan antara Bukalapak dan anggota FOZ. Bentuk produk dan usaha penerima manfaat bisa dipasarkan lewat warung yang disediakan Bukalapak.

"Amil dan Bukalapak bisa bekerjasama. Kita punya komunitas di masing-masing kota, jumlahnya mencapai 150. Ini bisa jadi tempat penerima manfaat menjalani pelatihan atau berbagi informask seputar membuka usaha," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement