Kamis 21 Mar 2019 10:53 WIB

Dompet Dhuafa Kerahkan Tim Medis Cegah Penyakit Pascabanjir

Usai banjir di sejumlah wilayah penyakit pascabanjir membayangi para korban.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa Jawa Timur membuka sejumlah pos di sejumlah lokasi terdampak banjir wilayah Jawa Timur, serta membantu bersihkan rumah warga.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Jawa Timur membuka sejumlah pos di sejumlah lokasi terdampak banjir wilayah Jawa Timur, serta membantu bersihkan rumah warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascabanjir di sejumlah wilayah Indonesia, bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta, masih terus berdatangan. Dompet Dhuafa, dalam hal ini juga terus memberikan bantuan, khususnya mengerahkan tim medis agar para korban bencana banjir tidak mengidap wabah penyakit tertentu.

Seperti pada bencana banjir Sentani, Papua, Dompet Dhuafa telah bergerak dengan mendistribusikan logistik bantuan di tiga titik pengungsian Sabron Sari, Distrik Sentani Barat. Total sudah ada 1.227 pengungsi di Sabron Sari yang telah berhasil ditampung.

Baca Juga

Selain di wilayah Papua, Dompet Dhuafa juga melakukan recovery di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat. “Hujan memang sudah reda, tapi air masih menggenangi beberapa daerah. Dan pascabanjir, penyakit mulai merebak,” papar Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Satria Nova, dalam keterangan tertulisnya Kamis (21/3).

Banjir di sebagian wilayah Purworejo memang telah surut, tapi penyakit justru mulai menyerang beberapa korban. Sebab, setelah dua hari wilayah ini terendam banjir yang cukup parah, penyakit kulit mulai diderita warga.

Akhirnya warga Desa Karangsari, Kecamatan Purwodadi antusias datang ke kompleks Masjid Al Istidlal. Warga secara tertib mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan melibatkan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Jawa Tengah dan BMT Binamas Purworejo. “Selain Pos Medis, Pos Hangat juga didirikan oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah,” ujar Satria Nova.

Kegiatan Aksi Layanan Medis ini berjalan lancar, mayoritas warga tekena Tinea Pedis akibat kaki yang terendam genangan air kotor. Selain itu, beberapa warga mengeluh diare dan batuk pilek. “Insya Allah setelah acara ini, LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah akan kembali mengunjungi beberapa titik yang terdampak banjir,” ungkap Koordinator Program Kesehatan LKC Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Aan Julianto.

Sejumlah warga mengaku sangat bersyukur dengan bantuan dari Dompet Dhuafa. “Alhamdulillah bersyukur dengan adanya kegiatan pengobatan ini. Jadi warga yang sakit setelah banjir ini bisa segera berobat,” ujar salah satu warga Karangsari, Daryati, yang berobat setelah mengalami gatal dan panas pada kakikanya Rabu (20/3) lalu.

Dalam proses recovery kebencanaan, Dompet Dhuafa juga membuka pos yang berlokasi di Balai serbaguna Karangtalun, Yogyakarta, pos tersebut juga membuka dapur umum dengan melayani kebutuhan logistik untuk 300 porsi dalam sekali waktu makan. Sejumlah itu untuk mencukupi kebutuhan logistik para pengungsi dan warga terdampak banjir di Kecamatan Imogiri, Bantul.

Banjir juga menerjang wilayah Bandung, Jawa Barat, yang menyebabkan tiga wilayah terendam yakni Kecamatan Balaendah, Kecamatan Bojongsoang dan Kecamatan Dayeuhkolot. Tim Respons Cepat (TRC) Dompet Dhuafa Jawa Barat sudah melaksanakan respon saat terjadi banjir (Evakuasi, Layanan Pos Hangat, Membantu Dapur Umum Tagana, Distribusi Puding dan Bubur Kacang, Pendampingan Layanan Kesehatan serta aksi bersih-bersih).

“Banjir sudah berangsur surut, namun pascabencana tersebut, merebak penyakit Demam Berdarah, hingga Selasa (19/3) terdapat 15 orang dilarikan ke rumah sakit karena positif terjangkit wabah Demam Berdarah,” ujar Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Jawa Barat, Andriansyah.

Mendapat laporan tersebut dan untuk meminimalisir wabah agar tidak meluas, maka relawan Dompet Dhuafa Jawa Barat bersinergi dengan Satguna DT, Ideru, Retak dan MPBS melaksanakan Layanan Pasca Banjir dengan pengasapan atau fooging (untuk membunuh nyamuk DBD Dewasa), pembagian abate (untuk membunuh jentik nyamuk DBD) dan penyuluhan terkait lingkungan dengan menghimbau warga untuk menjaga kebersihan Menguras, Menutup, Mengubur (3M).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement