Rabu 20 Feb 2019 14:11 WIB

Visi Baznas Jadi Pengelola Zakat Terbaik di Dunia

Baznas akan mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Masyarakat miskin asal Desa Wanakerta, Kecamatan  Bungursari, Purwakarta, sedang mencoba fasilitas mesin ATM beras perelek  (Ilustrasi)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Masyarakat miskin asal Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, sedang mencoba fasilitas mesin ATM beras perelek (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki cita-cita menjadi pengelola zakat terbaik di dunia. Maka, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2019, Baznas akan membahas berbagai persoalan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pengumpulan, penyaluran serta pendayagunaan zakat.

Ketua Umum Panitia Rakornas Zakat 2019, Jaja Jaelani mengatakan, Rakornas Zakat akan membahas manajemen untuk mempertajam program kerja Baznas yang telah dibuat pada tahun 2019. Jadi akan dibahas pengumpulan, penyaluran dan pendayagunaan zakat serta pelaporannya.

"Melalui penajaman program kerja, akan dibahas bagaimana penyaluran dan pendayagunaan zakat akan mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Jaja kepada Republika.co.id, Rabu (20/2).

Jaja mengatakan, Baznas akan mempertajam program kerja agar zakat benar-benar berkontribusi mengentaskan kemiskinan. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, di dalam Rakornas Zakat juga akan membahas perbaikan manajemen dan sumber daya manusia.

Dikatakannya, penajaman program kerja dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sejalan dengan visi Baznas menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia. "Kita menghendaki bahwa, visi Baznas menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia," ujarnya.

Rakornas Zakat yang mengangkat tema "Optimalisasi Pengelolaan Zakat untuk Mengentaskan Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan Menuju Indonesia Pusat Ekonomi Islam Dunia" diselenggarakan di Surakarta, Jawa Tengah pada 4 - 6 Maret 2019. Rakornas tersebut akan dihadiri 600 pegiat zakat. 

Terkait tema tersebut, Jeje mengatakan, Baznas akan mengoptimalkan pengelolaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan. Sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat untuk menuju Indonesia pusat ekonomi Islam dunia.

Direktur Utama Baznas Arifin Purwakananta mengatakan, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara yang memimpin ekonomi syariah di dunia. Maka, zakat sebagai bagian dari ekonomi syariah harus diperkuat, didorong dan diarusutaakan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement