Kamis 15 Nov 2018 19:56 WIB

Baznas Jadikan Bengkulu Kota SDGs

Ini karena Bengkulu memiliki komitmen untuk menerapkan 17 poin SDGs.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Peluncuran Bengkulu sebagai Kota SDGs.
Foto: Baznas.go.id
Peluncuran Bengkulu sebagai Kota SDGs.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjadikan Kota Bengkulu sebagai kota Sustainable Development Goals (SDGs) pertama di Indonesia. Penetapan Bengkulu sebagai kota SDGs karena memiliki komitmen untuk menerapkan 17 poin SDGs.

Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, bersyukur karena Bengkulu dipilih menjadi kota SDGs. Sehingga warga Bengkulu mendapatkan kesempatan lebih untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Masyarakat Bengkulu juga siap untuk melaksanakan program-program demi mencapai tujuan-tujuan SDGs.

"Selama ini pemerintah kota telah melakukan berbagai program yang mendorong tercapainya tujuan-tujuan SDGs, kami bersyukur kerjasama ini akan membantu warga Bengkulu memiliki kehidupan lebih baik dari sisi material maupun spiritual," kata Dedy melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (15/11).

Ia berharap, Kelurahan Sumberjaya menjadi lokasi awal program-program SDGs. Kemudian program-program SDGs akan dilanjutkan ke kelurahan lain sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah setempat.

Anggota Baznas, Nana mengatakan, program kota SDGs dilaksanakan oleh berbagai lembaga yang saling bekerjasama dalam mengembangkan sektor perekonomian, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan. Saat ini Baznas tengah mendorong masyarakat melalui program pengelolaan sampah menjadi biji plastik untuk didaur ulang.

"Program pengelolaan sampah tentu dapat menjadi tempat Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Ia menyampaikan, Baznas juga memberikan dorongan spiritual kepada masyarakat melalui dai-dai. Dai-dai tersebut akan membangun kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Supaya masyarakat dapat cepat menyesuaikan diri dengan tujuan-tujuan SDGs.

Baznas juga menjalankan program pengelolaan sampah kota. Masyarakat diberikan mesin pengolah sampah yang dapat menghasilkan pupuk dan produk-produk kerajinan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Dalam penguatan UKM, Baznas membantu membangunkan gerai untuk berjualan di wilayah dermaga dan kawasan wisata mangrove yang strategis. Pelaku UKM memperoleh bantuan pengemasan produk sehingga produknya lebih memiliki nilai jual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement