Senin 29 Oct 2018 16:52 WIB

ACT Bangun Kompleks Terintegrasi di Sulteng

Hunian nyaman terpadu akan didesain sebagai rumah ramah gempa.

Relawan ACT bersama buruh kapal  bersama-sama mengeluarkan bantuan kemanusiaan dari kapal Kemanusiaaan ACT di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).
Foto: Darmawan / Republika
Relawan ACT bersama buruh kapal bersama-sama mengeluarkan bantuan kemanusiaan dari kapal Kemanusiaaan ACT di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) membuat hunian terpadu bagi masyarakat terdampak gempa, tsunami, dan likuefaksi. ACT yang diwakili langsung oleh Vice President Syuhelmaidi Syukur, melakukan peletakan batu pertama pendirian Hunian Nyaman Terpadu (Integrated Community Shelter/ICS) di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Kamis (25/10).

Pembangunan ICS di Kelurahan Duyu merupakan tahap awal dari pembangunan 1.000 unit hunian di Palu dan daerah terdampak bencana lainnya. Per Kamis (25/10), ACT telah menetapkan empat lokasi pembangunan ICS di Palu, Sigi, dan Donggala.

Direktur Program Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat ACT, Sri Eddy Kuncoro, mengatakan ACT telah berkoordinasi dengan Wali Kota Palu dalam mendirikan hunian nyaman terpadu. "Sudah bertemu dengan wali kota, Rabu (24/10), wali kota mempersilakan (pendirian hunian nyaman terpadu) dengan tetap berkoordinasi kepada stakeholder pemerintahan. Pemerintah membantu menentukan lokasi shelter," ujarnya dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Sabtu (27/10).

Eddy menjelaskan, pendirian hunian nyaman terpadu akan didesain sebagai rumah ramah gempa. Desain yang digunakan akan mengadopsi arsitektur lokal sehingga ramah gempa. Bahan utamanya terbuat dari kayu dengan teknis pengerjaan dibantu sejumlah relawan konstruksi dari Jawa.

Di tahap awal, pembangunan sekitar 300 unit hunian terpadu akan mengepalai langkah-langkah pembangunan di lokasi lainnya. Sebanyak 96 unit hunian tengah dibangun di Kelurahan Duyu, Kota Palu dan 160 unit di Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala.

Selain itu, 128 unit hunian juga akan dibangun di Desa Wani Kecamatan Tanatovea, Kabupaten Donggala, dan 60 unit lainnya di Kelurahan Sibalaya Utara, Kabupaten Sigi. ACT pun telah meninjau sejumlah lokasi terdampak yang akan dipetakan untuk pendirian ICS berikutnya, seperti di Kecamatan Sigibiromaru dan Palu Selatan.

Kompleks Hunian Nyaman Terpadu (ICS) nantinya juga akan dilengkapi sejumlah fasilitas umum seperti masjid, taman bermain anak, dapur umum, dan sarana mandi, cuci, kakus (MCK).

"Selanjutnya ACT juga akan mengikhtiarkan kebutuhan dasar papan serta membantu kemandirian para pengungsi dengan memperbaiki kehidupan ekonomi para penyintas bencana, sesuai mata pencaharian sebelumnya," kata Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement