Jumat 15 Jun 2018 06:35 WIB

Istiqlal Distribusikan Zakat Fitrah Lebih dari Rp 200 Juta

Masjid Istiqlal akan mendistribusikan zakat fitrah kepada lembaga maupun masyarakat

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nidia Zuraya
Umat muslim membayarkan zakat fitrah kepada panitia amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (11/6).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Umat muslim membayarkan zakat fitrah kepada panitia amil zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal membagikan dan mendistribusikan zakat fitrah senilai lebih dari Rp 200 juta dalam bentuk beras masing-masing seberat 5 kilogram (kg). Zakat fitrah dibagikan kepada masjid, mushala, rumah yatim, serta masyarakat yang hadir di Masjid Istiqlal.

 

"Masyarakat yang menunaikan zakat fitrah di Masjid Istiqlal hampir 100 persen itu menggunakan uang, ada satu, dua yang masih pakai beras, tetapi uang yang kami himpun sampai saat ini lebih dari Rp 200 juta," kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (14/6).

 

Ia menjelaskan, pendistribusian zakat ada dua macam, pertama, melalui lembaga, masjid, mushalah, rumah yatim yang sudah mengajukan proposal ke Masjid Istiqlal. Panitia memprioritaskan masjid, mushalah, rumah yatim yang berdekatan langsung dengan Masjid Istiqlal.

 

Kedua, kepada masyarakat yang memiliki tradisi datang ke Masjid Istiqlal pada malam takbiran. Pembagian dilakukan setelah berbuka puasa dengan menyelipkan kupon pada makanan buka puasa. Setelah itu, masyarakat bisa mengambil beras seberat 5 kg. Hurairah memastikan pembagian zakat fitrah berlangsung aman dan tertib atau tak menimbulkan kegaduhan.

 

Pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri 1439 H, jatuh pada hari ini, Jumat (14/6), dalam sidang itsbat di Kementerian Agama (Kemenag).

 

Sidang itsbat dihadiri sejumlah unsur seperti dari duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat Kemenag, dan tim hisab dan rukyat Kemenag.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement