Rabu 06 Jun 2018 10:25 WIB

Penerima Beasiswa IZI Sabet Penghargaan di Malaysia

Perlombaan ini diikuti seluruh kampus di seluruh Asia Pasifik.

Achmad Shiddiq Ali Madurijau, seorang mahasiswa penerima Program Beasiswa Rumah Inisiatif LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berhasil menyabet medali perak
Foto: IZI
Achmad Shiddiq Ali Madurijau, seorang mahasiswa penerima Program Beasiswa Rumah Inisiatif LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berhasil menyabet medali perak "Silver Award" dalam ajang Penelitian dan Inovasi Tingkat Internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namanya Achmad Shiddiq Ali Madurijau, seorang mahasiswa penerima Program Beasiswa Rumah Inisiatif LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) berhasil menyabet medali perak "Silver Award" dalam ajang Penelitian dan Inovasi Tingkat Internasional (International Invention dan Innovative Competition (InIIC) Series 1/2018). Ajang tersebut diselenggarakan MNF Network Malaysia pada 12 Mei lalu.

Melalui sebuah karya tulis ilmiah mengenai "E-Virofone - Virgin Handsanitizer 4 in 1 from Economic Moringa Aloe Vera and lat Citrus Aurantifolia Solution as Dangerous Chemical Materials in the Hand Sanitizer" mengantarkan dirinya raih penghargaan Silver Award tingkat Internasional. Perlombaan ini diikuti seluruh kampus di seluruh Asia Pasifik yang tidak hanya menyajikan soal dan presentasi, tetapi juga menekankan pentingnya peningkatan taraf mutu keilmuan bagi pemuda di kawasan Asia.

"Saya bersama tim membuat hand sanitizer dari bahan alami yang diberi nama e-Virofone. Semoga ada pihak yang membantu hasil karya anak negeri. Dan alhamdulillah penghargaan ini membuat kami bahagia, terkhusus untuk keluarga, IZI dan almamater saya di kampus." ujar Achmad Shiddiq ketika dalam penuturannya kepada IZI Pusat pada Kamis (24/5) dari Surabaya.

Mengenai pelaksanaan kompetisi tingkat Internasional tersebut harus melewati banyak tahap. "Tahapannya setiap peserta lomba harus ikuti beberapa langkah, mulai dari mengirim esai dan tes online, tes tulis, open discussion, studi kasus hingga jika lolos ke babak final harus melalui tahapan Internasional Student Conference," tambahnya.

 

Meski demikian, Achmad Shiddiq merupakan seorang mahasiswa jurusan Biologi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Ia menerima beasiswa penuh dari IZI dan Bidik Misi.

Melalui raihan juaranya tentu saja membuatnya bahagia disamping harus berjuang lebih giat. Shiddiq merupakan anak tunggal dari Subhan (45 tahun) yang bermata pencaharian sebagai pengepul barang rongsokan dengan penghasilan maksimal Rp 1 juta tiap bulannya, serta ibu Rustini (44) yang kesehariannya mengurusi keluarga.

"Disamping giatnya di Kampus dan Asrama Beasiswa IZI, tentu hadirnya Shiddiq menjadi tumpuan harapan besar bagi keluarganya," kata Kepala Perwakilan IZI Jawa Timur Sutanto.

InIIC merupakan kompetisi tingkat internasional bagi peneliti, dosen, mahasiswa, serta siswa yang diselenggarakan oleh MNF Network Malaysia. Tahun ini InIIC mengusung tema 'Innovation for Sustainable Growth' yang dilaksanakan di Federal Hotel, Bukit Bintang Road-Kuala Lumpur-Malaysia.

Hingga kini Shiddiq masih aktif mengikuti program Rumah Inisiatif IZI. Beasiswa Rumah Inisiatif IZI diperuntukkan bagi pelajar dan mahasiswa yang kurang mampu. IZI memberikan kesempatan kepada para dhuafa untuk bangkit dan berkembang perbaiki hidupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement