Jumat 02 Mar 2018 22:57 WIB

BMH Bantu Korban Banjir-Longsor Brebes

BMH juga akan memberikan trauma healing kepada anak-anak korban longsor Brebes.

Penyerahan bantuan oleh BMH kepada korban longsor Brebes, Jawa Tengah.
Foto: Dok BMH
Penyerahan bantuan oleh BMH kepada korban longsor Brebes, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas)  Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sejak Jumat (23/2) sampai Rabu (28/2) terus berada di Desa Pasir Panjang, Brebes, Jawa Tengah,  yang menjadi lokasi terjadinya longsor. Hingga hari ini, Jumat (2/3) aktivitas pembersihan lumpur BMH bersama warga dan para relawan masih terus dilakukan.

"BMH  secara kelembagaan memiliki Program Peduli Bencana Nusantara, sehingga musibah banjir yang disusul longsor di Brebes ini dinilai sangat mendesak untuk dibantu mengingat dampak yang tidak ringan bagi kelangsungan kehidupan warga," tutur Kepala BMH Perwakilan Jawa Tengah, Imam Muslim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/3).

Ia menambahkan, setelah hampir satu pekan di lokasi bencana, Jumat (2/3) BMH menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan makanan untuk dapur umum dan warga. "Hari ini BMH Perwakilan Jawa Tengah kembali menyuplai sembako ke dapur umum di Posko Cikarae Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,” Koordinator Lapangan BMH Ahmad Hamim.

 

"Terima kasih Hidayatullah yang masih terus bersama warga dan masih berkontribusi menyuplai kebutuhan posko di Cikarae ini. Setiap hari kami ibu-ibu harus menyediakan nasi bungkus kisaran 500-600 bungkus untuk warga dan relawan di Posko ini," ungkap Ibu Dartem, salah seorang warga.

 

"Insya Allah besok, Sabtu (3/3/18) BMH bersama Hidayatullah Peduli akan menyalurkan bantuan sembako dan kegiatan trauma healing kepada anak-anak hingga hari Ahad. Selain itu juga Insya Allah akan melakukan Pelayanan Kesehatan bersama Islamic Medical Service (IMS) Jakarta," terang Kadiv Pendayagunaan BMH Perwakilan Jawa Tengah, Yusran.

 

Sementara itu, data terbaru mencatat masih ada sekitar 100-an warga atau sekitar 30-an KK yang belum bisa kembali ke rumah masing-masing karena rumah mereka masih tertutup lumpur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement