Rabu 04 Oct 2017 05:58 WIB

Gempa Besar Jailolo, Karantina Santri Terhenti

Pengungsi gempa Jailolo
Foto: Daqu
Pengungsi gempa Jailolo

REPUBLIKA.CO.ID,JAILOLO -- Jam menunjukkan pukul 1.30 WIT pada Kamis (28/9), saat guncangan besar membangunkan ustaz Miftah dan 19 santri Rumah Tahfizh Bobanehena, Jailolo, Halmahera Barat. Guncangan besar yang ternyata gempa itu dengan sekejap mengubah dinihari yang tenang menjadi kekacauan dan kepanikan warga Jailolo.

Selang 30 menit kemudian ustaz Miftah meminta para santri untuk kembali istirahat sambil tetap waspada. Adapun dirinya bertugas berjaga-jaga jika kondisi semakin memburuk. Sahur pagi itupun berlangsung ditengah suasana mencekam dan was-was.

Gempa sebenarnya terjadi sejak Rabu (27/9) malam. Hingga Jumat (29/9) BMKG mencatat getaran gempa sudah terjadi sebanyak 605 kali dengan kekuatan 4,9 magnitudo. Adapun pusat gempa berada di 15 km sebelah tenggara Jailolo dengan kedalaman 10 kilometer.

Warga pun mengungsi dengan mendirikan tenda-tenda setelah melihat tembok rumah mereka retak-retak. Adapun warga yang menempati rumah dinding kayu yang dibangun PPPA Daarul Qur'an saat gempa pada 2015 lalu tetap tinggal di rumah-rumah.

Rumah Tahfizh Bobanehena sendiri alhamdulillah masih aman berdiri, hanya bangunan daqupreneur yang mengalami retak-retak pada sebagian temboknya. Saat ini gempa terjadi setiap tiga menit. Gempa pada tahun 2015 lalu masih menjadi trauma warga.

Pihak BMKG sendiri melihat rangkaian aktivitas gempa ini memiliki kemiripan dengan gempa bumi tipe swarm yang terjadi di Jailolo pada akhir tahun 2015 lalu. Gempa swarm sendiri merupakan gempa dengan magnitudo kecil yang berlangsung dalam waktu lama di suatu kawasan dan tidak memiliki gempa yang kuat sebagai gempa utama.

Gempa inipun membuat Miftah memutuskan untuk mengembalikan 19 santri putra yang tengah menjalani karantina sejak 11 September lalu. Karantina santri ini dalam rangka upaya untuk meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan para santri. "Terpaksa para kami pulangkan pada Ahad (1/10) nanti meski program baru akan berakhir pada 10 Oktober nanti. Kami tetap akan beraktivitas seperti biasa sambil tetap waspada dan berhati-hati," ujar Miftah.

Miftah pun meminta doa dari Anda dan seluruh masyarakat, agar gempa berhenti dan tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah bagi warga Jailolo. Anda dapat turut membantu dan terlibat dalam Aksi SIGAB dengan berdonasi melalui rekening Kemanusiaan Daarul Qur’an berikut : BCA 603-030-8059, CIMB Niaga Syariah 520-01-00384-006 atau klik link berikut : https://s.id/SiagaBencanaJailolo

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement