Senin 13 Mar 2017 14:40 WIB

Pengentasan Kemiskinan, Fokus Bahasan WZF 2017

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Baznas Bambang Sudibyo (kedua kiri), Sekjen World Zakat Forum (WZF) Ahmad Juwaini (kedua kanan), Pemimpin Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia Amran Hazali (kanan), dan Ketua Panitia WZF Ahmad Hambali meggelar konferensi pers di kantor Baznas, Jakarta
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Baznas Bambang Sudibyo (kedua kiri), Sekjen World Zakat Forum (WZF) Ahmad Juwaini (kedua kanan), Pemimpin Pusat Pungutan Zakat (PPZ) Malaysia Amran Hazali (kanan), dan Ketua Panitia WZF Ahmad Hambali meggelar konferensi pers di kantor Baznas, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjadi tuan rumah World Zakat Forum (WZF) yang diselenggarakan di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta pada 14-16 Maret 2017. WZF 2017 mengusung tema Penguatan Peran Zakat sebagai Instrumen Global Pengentasan Kemiskinan.

"Tema tersebut dipilih untuk mendorong pemanfaatan zakat di dunia supaya lebih nyata dalam upaya membantu mengatasi kemiskinan," kata Sekretaris Jendral (Sekjen) WZF, Ahmad Juwaini kepada Republika.co.id, Senin (13/2). 

Ahmad mengatakan, dengan tema tersebut diharapkan lembaga amil zakat di dunia bisa lebih fokus untuk mengentaskan kemiskinan. Selain itu, supaya lembaga-lembaga amil zakat lebih nyata perannya dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Kata dia, ada beberapa topik yang dibahas dalam WZF 2017. Di antaranya membahas tema WZF 2017, program zakat, dan fikih zakat.

Dia mengatakan, peran zakat untuk pengentasan kemiskinan juga menjadi topik yang akan dibahas. Karena WZF dihadiri lembaga amil zakat dari berbagai negara di dunia, maka akan dibahas juga model-model manajemen zakat di beberapa negara. Selain itu, di dalam rangkaian acara WZF 2017 akan ada seminar ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk call for paper.  "Kemudian yang terakhir akan ada pemilihan Sekjen WZF," ujarnya.

Ahmad yang juga Presiden Direktur Dompet Dhuafa (DD) mengatakan, jadi ada dua hal yang dihasilkan dari pelaksanaan WZF tahun ini. Pertama, terkait dengan tema, bagaimana peran zakat mengatasi kemiskinan di dunia secara nyata. Kedua, terpilihnya Sekjen WZF yang baru.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari panitia operasional WZF 2017, sudah ada perwakilan dari 20 negara yang akan menghadiri WZF 2017. Satu negara bisa mengirimkan beberapa lembaga amil zakat dan perwakilannya untuk mengikuti WZF 2017. Sementara, dari Indonesia sendiri banyak yang ikut WZF 2017.

Berdasarkan informasi sampai hari kemarin, sudah ada sekitar 197 peserta dari Indonesia yang siap hadir di WZF 2017. Sepertinya akan lebih dari 200 peserta WZF yang berasal dari Indonesia. Ia menjelaskan, dari jumlah sebanyak itu, sebagian besar dari kalangan badan amil zakat yang ada di Indonesia.  "Sebagian lagi bisa dari kalangan, dosen, peneliti dan ulama," ujarnya.

Rangkaian acara WZF 2017, yang pertama pembukaan. Ia mengungkapkan, diharapkan Presiden Indonesia, Joko Widodo atau Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla bisa membuka WZF 2017. Jika presiden atau wakil presiden bisa membuka WZF 2017, maka pembukaannya akan dilaksanakan di Istana Merdeka.

Namun, jika presiden dan wakil presiden tidak bisa membuka WZF 2017, maka Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin yang akan membuka WZF 2017 di Hotel Sari Pan Pacific. Pembukaan akan dilaksanakan pada Rabu (15/3) pagi.

Sebelum pembukaan, ada acara welcome dinner WZF 2017 di Balai Kota DKI Jakarta bersama peserta WZF dan Plt Gubernur DKI Jakarta pada Selasa (14/3) malam. Kesiapan acara WZF, dijelaskan Ahmad, sudah siap 90 persen. Rapat terakhir pada Kamis pekan lalu, semuanya melaporkan sudah siap. "Jadi persiapannya bisa dikatakan sudah siap 90 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement