Selasa 12 Feb 2019 17:09 WIB

Dompet Dhuafa Tanda Tangani MoU Pancasila in Action

Dompet Dhuafa berdayakan masyarakat desa lewat pemberdayaan pertanian dan peternakan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Inisiator, Pendiri, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa,  Parni Hadi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said, Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi dan Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Bambang Ismawan menandatangani MoU Pancasila in Action di Kampus Umar Usman, Jakarta, Selasa (12/2).
Foto: Republika/Binti sholikah
Inisiator, Pendiri, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said, Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi dan Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Bambang Ismawan menandatangani MoU Pancasila in Action di Kampus Umar Usman, Jakarta, Selasa (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Dompet Dhuafa dan Yayasan Bina Swadaya menandatangani nota kesepahaman (MoU) Pancasila in Action di Kampus Umar Usman, Jakarta pada Selasa (12/2). Kedua lembaga tersebut ke depannya akan bekerja sama melaksanakan program pemberdayaan ekonomi rakyat.

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said, mengatakan Dompet Dhuafa dan Yayasan Bina Swadaya ingin bekerja sama melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama memberdayakan masyarakat di desa-desa.

"Hal ini sejalan dengan Yayasan Bina Swadaya, Yayasan Bina Swadaya ahlinya membangun masyarakat desa, menjadikan masyarakat desa sejahtera," kata Ismail kepada Republika.co.id usai menandatangani MoU, Selasa (12/2).

Ia menerangkan, orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan tidak hanya ada di desa. Tapi Dompet Dhuafa mengetahui semakin jauh dari pusat kota, maka semakin banyak orang-orang miskin. Oleh sebab itu, Dompet Dhuafa memberdayakan masyarakat desa melalui pemberdayaan pertanian dan peternakan.

photo
Inisiator, Pendiri, Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, Ismail A Said, Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi dan Ketua Pembina Yayasan Bina Swadaya, Bambang Ismawan menandatangani MoU Pancasila in Action di Kampus Umar Usman, Jakarta, Selasa (12/2).

Sebagai contoh, Dompet Dhuafa memberdayakan para petani buah nanas di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dompet Dhuafa membangun pabrik ekstra buah nanas di sana.

"Sehingga masyarakat di sekitar pabrik banyak yang turut menanam nanas, Insyaallah, Subang akan bangkit menjadi sentra nanas nasional," ujarnya.

Kerja sama Dompet Dhuafa dan Yayasan Bina Swadaya akan membuat program-program pemberdayaan masyarakat desa semakin berkembang. Dompet Dhuafa mengakui pengalaman Yayasan Bina Swadaya yang sudah berusia 50 tahun.

Ismail menerangkan, selama 50 tahun Yayasan Bina Swadaya fokus dalam program pemberdayaan masyarakat desa. Bagaimana pun guru yang paling baik adalah pengalaman. Maka pengalaman panjang Yayasan Bina Swadaya dan Dompet Dhuafa jika digabungkan akan menjadi energi yang besar.

Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi menyampaikan, Dompet Dhuafa adalah filantropi Islam yang memiliki sumber daya cukup besar. Mereka juga memiliki dukungan dari masyarakat Muslim yang banyak.

"Maka kita bersinergi dengan Dompet Dhuafa, Yayasan Bina Swadaya memiliki pengetahuan yang cukup berpengalaman dan bisa dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan, Dompet Dhuafa dan Yayasan Bina Swadaya memiliki program yang sama untuk mengatasi dampak bencana alam. Yakni mempersiapkan masyarakat yang siap menghadapi kemungkinan bencana alam dan melakukan program pemulihan pascabencana.

Menurutnya, masyarakat Indonesia belum banyak yang siap menghadapi bencana alam. Hal inilah yang akan coba diatasi Dompet Dhuafa bersama Yayasan Bina Swadaya. Membangkitkan masyarakat korban bencana alam bisa dengan cara pemberdayaan, bukan hanya cara memberikan santunan.

"Nanti kita akan lakukan banyak program bersama, kita akan mulai dengan Banten, bekerja bersama di sana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement