Kamis 24 Jan 2019 13:42 WIB

Dompet Dhuafa Evakuasi Korban Banjir Sulawesi Selatan

Banjir mengakibatkan dua jembatan terputus.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengangkut sepeda motor menggunakan rakit batang pisang saat banjir di Desa Panakkukang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Warga mengangkut sepeda motor menggunakan rakit batang pisang saat banjir di Desa Panakkukang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar dan Kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan diterjang banjir dan longsor pada Selasa (22/1). Curah hujan yang tinggi dan air sungai yang meluap menjadi penyebab banjir. Sementara intensitas hujan yang sangat tinggi mengakibatkan tanah longsor di beberapa daerah.

Dompet Dhuafa segera menerjunkan tim respon cepat untuk membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Tim respon cepat juga membantu mengobati warga yang mengalami luka-luka dan menyediakan Ambulans.

"Tim Dompet Dhuafa sudah turun sejak Selasa (22/1) pagi, tim melakukan evakuasi warga keluar dari rumahnya ke tempat yang aman menggunakan perahu karet, tim medis juga diterjunkan untuk menangani korban yang terluka," kata Pimpinan Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Rahmat RH melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id Rabu (23/1) malam.

Rahmat mengatakan, sampai Rabu (23/1) siang, tim Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan terus melakukan penyisiran ke wilayah terdampak banjir. Tim mencari para korban dengan relawan lainnya. Namun evakuasi masih terhambat karena arus air banjir masih deras dan belum surut.

Memahami Bencana Banjir Bandang dan Pencegahannya

"Banjir juga mengakibatkan dua jembatan terputus, yakni jembatan penghubung Kecamatan Manuju ke Sapaya dan jembatan Dusun Limoa, Desa Patalikang, Kecamatan Manuju yang juga terputus," ujarnya.

Rahmat menegaskan, evakuasi warga menjadi prioritas tim yang terjun di lapangan. Selain melakukan evakuasi, tim Dompet Dhuafa juga menyiapkan Ambulans untuk membawa korban banjir ke klinik supaya mendapat penanganan medis.

Berdasarkan data Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, sejumlah kecamatan terdampak banjir dan longsor. Banjir melanda daerah Perumahan Gowa Mas Indah, Bonto, Borongkaluku Galogoro, Bontoramba di Kecamatan Sumba Opu yang ketinggian airnya mencapai 60 cm. Banjir juga melanda daerah Perum Nusa Mapala Indah, Pangkabinanga di Kecamatan Palangga dengan ketinggian air mencapai 1,2 m atau setinggi leher orang dewasa.

Di Desa Billang Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, banjir menyerat sejumlah rumah warga. Selain banjir, bencana tanah longsor juga menimpa sejumlah titik di wilayah Makassar dan Gowa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement