Jumat 18 Jan 2019 19:48 WIB

Baznas Kembangkan Warung Z-Mart di Jabodetabek

Baznas juga membantu melakukan branding dan pendampingan untuk memajukan usahanya.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan warung Z-Mart di Jabodetabek. Warung ini memberdayakan para mustahik dalam meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha ritel mikro di tengah-tengah tantangan usaha ritel skala besar.

Anggota Baznas, Irsyadul Halim mengatakan, jaringan ritel Z-Mart yang tersebar di Jabodetabek hadir di tengah-tengah masyarakat, keunggulannya adalah menjual keperluan rumah tangga dengan harga murah serta memberdayakan para mustahik untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Baznas mengembangkan Z-Mart yang tersebar di banyak wilayah di Jabodetabek. Pengembangan Z-Mart sebagai wujud Baznas dalam upaya meningkatkan derajat para mustahik salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi," katanya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (18/1).

Pada kesempatan kali ini, Baznas kembali meluncurkan Z-Mart di Kampung Melayu Kelurahan Bukit Duri Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat, (18/1). Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Milad Baznas yang ke-18 pada 17 Januari 2019.

Program pemberdayaan dengan mengembangkan warung Z-Mart ini dengan memberikan bantuan modal usaha, di Kampung Melayu, terdapat 11 mustahik diberi modal sebesar total Rp 99 juta. Selain memberikan modal usaha, Baznas juga membantu melakukan branding dan pendampingan untuk memajukan usahanya.

"Bantuan modal usaha ini diberikan dalam bentuk barang dagangan, bahan baku produksi, peralatan produksi, dan perbaikan alat usaha serta branding produk, serta tempat usaha. Baznas berharap, dengan ini usaha para mustahik bisa lebih berkembang dan bisa mensejahterakan kehidupan mereka," katanya.

Halim menambahkan, program pemberdayaan warung ritel mikro atau Z-Mart, diharapkan bisa meningkatkan omzet rata-rata warung dari Rp 750ribu per hari atau Rp 22,5 juta per bulan menjadi Rp 1 juta,- per hari atau Rp 30 juta,- per bulan. Dari omzet tersebut diharapkan bisa meningkatkan pendapatan bersih setiap hari dari Rp 100 ribu,- per hari menjadi Rp 135 ribu,- per hari.

Dengan keuntungan tersebut terjadi peningkatan pendapatan per bulan sebesar 35 persen, yang awalnya Rp 3 juta,- menjadi Rp 4 juta,-. Pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 3 persen dibandingkan dengan UMP DKI Jakarta 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement