Rabu 16 Jan 2019 21:58 WIB
Baznas Executive Development Program Selesaikan Pendidikan Angkatan Pertama

Bambang: Program BEDP Cikal Bakal Lahirnya Amil Unggul

Pendidikan dengan materi di kelas ini dilakukan selama 1,5 bulan.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengucapkan selamat kepada peserta yang telah dinyatakan lulus dalam program BEDP angkatan pertama ini.
Foto: Foto: Istimewa
Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengucapkan selamat kepada peserta yang telah dinyatakan lulus dalam program BEDP angkatan pertama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyelesaikan pendidikan Baznas Executive Development Program (BEDP) angkatan pertama tahun pendidikan 2018. Program BEDP ini menjadi cikal bakal lahirnya amil-amil unggul dan kompeten dalam perzakatan di Indonesia, bahkan dunia.

Penutupan kegiatan pendidikan ini diselenggarakan di Kantor Baznas, Jakarta Pusat, Rabu, (19/1). Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengucapkan selamat kepada peserta yang telah dinyatakan lulus dalam program BEDP angkatan pertama ini. Dia berharap, seluruh peserta bisa menjadi amil yang unggul dan profesional dalam memajukan zakat dan mewujudkan kesejahteraan di Indonesia.

"Atas nama Baznas, kami ucapkan selamat. Program BEDP ini menjadi cikal bakal lahirnya amil-amil unggul dan kompeten dalam perzakatan di Indonesia bahkan dunia," katanya, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id. Bambang pun mengingatkan, agar para peserta tidak berhenti belajar setelah mengemban tugas sebagai amil usai lulus dari pendidikan BEDP ini.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat), Ir Deni Hidayat sebagai pelaksana BEDP mengatakan, program pendidikan BEDP ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada Oktober dan berakhir pada Desember 2018. Pendidikan dengan materi di kelas dilakukan selama 1,5 bulan, dilanjutkan dengan praktik on The Job Training selama sebulan di berbagai bagian tugas di Baznas. Menjelang ujian kelulusan, para peserta diminta untuk mengerjakan tugas akhir selama dua pekan.

Dia menjelaskan, program pendidikan yang dilakukan berupa pemahaman materi umum seperti tentang kepemimpinan, manajerial, hingga mempertajam cara berpikir analitik. Kemudian, para peserta juga dilatih mengenai regulasi perzakatan, ikih zakat dan manajemen, serta pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

"Seluruh peserta juga mendapatkan pendidikan tentang materi operasional, seperti tentang laporan keuangan, sistem manajemen informasi, pengelolaan zakat kemudian manajemen SDM, dan pelaporan pengelolaan zakat. Semuanya Baznas lakukan demi lahirnya amil-amil yang unggul," katanya.

Deni menambahkan, BEDP Angkatan 1 ini diikuti sebanyak 32 peserta yang merupakan perwakilan dari Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten/ Kota serta peserta dari kalangan umum. Usai lulus, peserta yang mengemban tugas dari daerah akan dikembalikan ke Baznas daerah asalnya, sementara lulusan dari kalangan umum akan Baznas pusat maupun daerah yang sedang membutuhkan. 

Dari jumlah peserta BEDP yang berhasil lulus, tiga di antaranya dinyatakan sebagai peserta terbaik. Mereka adalah Satria Hibatal Azizy, kedua Muhammad Faris Amiruddin, dan ketiga adalah Adhi Kelvianto Septa Pradana.

Satria Hibatal Azizy mengatakan, program BEDP ini membuatnya sangat bangga karena bisa belajar banyak tentang bagaimana pengelolaan zakat yang baik. Satria yang baru saja lulus dari bangku kuliah mengakui, ilmu tentang zakat ini tak ia dapatkan di bangku sekolah yang pernah ditempuh. 

Dia berharap, ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi umat dan negara. "Alhamdulilah kita bisa sampai di akhir, yang sebenarnya ini baru langkah awal. Masih ada langkah-langkah ke depan yang harus kita buktikan bagaimana kita memajukan zakat dan tumbuh bermanfaat," kata Satria.

BEDP merupakan program yang dikembangkan Baznas untuk melahirkan sumber daya manusia unggul dalam bidang perzakatan sesuai dengan standar kompetensi yang dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement