Selasa 15 Jan 2019 21:57 WIB

Senyum Bahagia Andini Terima Beasiswa Sampai S1 dari YBM PLN

Santunan YBM PLN ini berasal dari zakat yang di potong dari gaji pegawai PLN.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
YBM PLN menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan untuk Andini.
Foto: YBM PLN
YBM PLN menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan untuk Andini.

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyalurkan bantuan biaya pendidikan untuk Andini dan adik-adiknya hingga jenjang S1.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri, M Irwansyah Putra didampingi Senior Manajer SDM dan Umum, Habibollah serta Ketua YBM PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepri, Zul Chaidir.

“Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban Andini dan adik-adiknya yang berasal dari keluarga kurang mampu agar bisa memenuhi biaya pendidikan sampai dengan selesai S1. Selain itu, PLN juga akan membuat sumur bor untuk rumah Andini,” ujar Irwansyah dalam keterangan tulis

Santunan YBM PLN ini berasal dari zakat yang di potong dari gaji pegawai PLN melalui YBM PLN. Di mana setiap bulannya pegawai Muslim dipotong gaji nya 2,5 persen untuk di salurkan kepada kaum dhuafa, anak yatim dan seluruh masyarakat yang membutuhkan.

Dengan dana zakat tersebutlah, YBM PLN akan terus berusaha menjejak manfaat untuk para dhuafa dan "Andini-Andini" yang lainnya di belahan bumi Indonesia.

“Terima kasih kepada YBM PLN yang telah membantu saya dan adik-adik saya untuk bisa melanjutkan sekolah nanti hingga jenjang S1," ucap Andini.

Andini (14 tahun) seorang diri harus merawat dua adiknya yang masih balita yakni Purwanti, (1,8 tahun) dan Duratul Jannah (4 bulan). Gadis itu beserta adik-adiknya tinggal sendiri di rumah kecil yang sangat sederhana dan hanya terbuat dari papan, di Dusun Telayap Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan, Riau.

Ibu Andini, Ijaz (40 tahun) telah meninggal dunia sekitar seminggu yang lalu. Sedangkan ayahnya sudah tidak diketahui keberadaannya sejak adiknya paling bungsu berada di kandungan. Di kelas VIII SMP, pendidikan Andini terhenti karena saat itu merawat ibunya yang sakit.

Kehidupan yang dilalui Andini bersama adik-adiknya inilah yang membawa YBM PLN UIW Riau dan Kepulauan Riau mendatangi langsung ke kediamannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement