Sabtu 15 Dec 2018 18:55 WIB

ACT Sumbar Turunkan Tim Bantu Bersihkan Material Longsor

ACT membantu evakuasi mobil yang terseret longsor.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah petugas berada di lokasi longsor yang menghantam tiga unit kendaraan, di Jalur Lintas Padang - Jambi, Panorama II Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat, Jumat (14/12/2018).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah petugas berada di lokasi longsor yang menghantam tiga unit kendaraan, di Jalur Lintas Padang - Jambi, Panorama II Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat, Jumat (14/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatra Barat mengirim tim untuk membantu proses pembersihan material longsor di Panorama 2. Tepatnya di kawasan Sitinjau Lauik di jalur utama Padang-Solok.

Tim relawan juga membantu memindahkan salah satu minibus yang ikut terseret longsor pada Jumat (14/12) dini hari kemarin agar tidak menghalangi laju kendaraan. Tim program ACT Sumbar, Aan Saputra, menyebutkan bahwa tim relawan bekerja sejak pagi sampai Jumat siang kemarin, hingga arus kendaraan mulai mengalir setelah 10 jam terhenti.

"Ini merupakan kali kedua longsor yang terjadi di Panorama 2 Jalan Padang - Solok ini. Kita dari tim ACT Sumbar ikut membantu BPBD untuk mengevakuasi mobil yang terkubur dan terseret akibat longsor tersebut," kata Aan, Sabtu (15/12).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, bencana ini menimbulkan satu orang korban jiwa dan empat orang luka-luka. BPBD mencatat, korban meninggal dunia adalah Dian Ekawati (40 tahun). Sementara korban lain yang terluka sudah dievakuasi menuju rumah sakit. Material longsor sepanjang 30 meter dan ketinggian timbunan 2-3 meter juga membuat jalur Padang-Solok kembali terputus.

Namun, hingga Sabtu (15/12) sore tadi pihak kepolisian belum melakukan evakuasi terhadap tiga unit kendaraan yang terseret tanah longsor di jalur utama Padang-Solok. Satu truk, satu bus Family Raya, dan satu minibus masih berada di lereng tebing, tepat di sisi bawah badan jalan. Ketiga kendaraan tersebut sempat terseret longsor yang terjadi pada Kamis (13/12) tengah malam. 

Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polresta Padang, AKP Muzhendri, mengungkapkan bahwa belum dilakukannya evakuasi terhadap ketiga kendaraan mempertimbangkan padatnya lalu lintas di jalur Padang-Solok. Bila evakuasi tetap dipaksa dilakukan, maka berisiko membuat antrean panjang di jalur yang kini menjadi 'primadona' bagi warga Padang ini. Pascaputusnya jembatan di jalur Padang-Bukittinggi, pengendara memilih rute melalui Solok untuk menuju Bukittinggi dan daerah lain di Sumbar bagian utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement